Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Carpe Diam

9 Mei 2020   00:11 Diperbarui: 9 Mei 2020   00:15 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

Di tengah suntuk dan sumpek itu ia ditegur sapa oleh Cicero.

"Hai Socrates lagi ngapain."

"Lagi suntuk dan galau" jawab Socrates.

Cicero terkejut dengan kening berkerut.

"Suntuk baca buku kaliber berat dan galau pada hidup" lanjut Socrates.

"Nah, kebetulan ini. Ada buku sastra yang bagus berjudul "Carpe Diem" yang ditulis oleh Horace." Cicero memancing minat baca sastra dari Socrates.

Awalnya Socrates ragu namun kemudian bertanya balik "Bagaimana cara mendapatkan buku itu." Kemudian ditunjukkan lah oleh Cicero toko buku yang menjual buku itu.

Ini hari kelima Socrates membaca isi buku 'Carpe Diem' dan masih dengan sekian ribu tanya menghujam ke dalam kepala. Mengapa hari ini harus dipetik? Mestikah sesuatu itu harus diselesaikan (dipetik) pada hari ini? Memetik hari ini mengisyaratkan bergerak dan haruskah hidup dipacu dengan bergerak terus-menerus? Bagaimana dengan carpe diam (petiklah diam)?  Jika "petiklah diam" dengan berdialog dalam batin diri maka samakah ia dengan tiada menjalankan? Berbagai cara dilakukan sebagian orang memetik hari ini yang justru menyimpangkan jalan lurus dari carpe diem!  Maka berkompetisi untuk menang-menangan dan unggul-unggulan terjadi diantara orang per orang?

Socrates hidup di masa transisi dari alam modern ke alam tradisional. Modern, suatu masa dimana orang-orang mesti bergegas, mengagungkan akal pikiran (rasio), mendewakan sains dan menggantungkan diri ke teknologi, menjunjung tinggi indiviudalitas. dan kelihaian berkilah dari moralitas.

Socrates pernah membaca buku berjudul "Filsafat Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche" yang ditulis oleh F. Budi Hardiman terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama tahun 2004. Kata 'modern' berasal dari kata Latin 'moderna' yang berarti 'sekarang' atau 'saat kini' dan tahun 1500 adalah hari kelahiran zaman modern di Eropa.

Jadi 'modern' adalah suatu bentuk kesadaran yang terkait dengan kebaruan atau sepanjang kekinian menjadi kesadaran manusia. Karena itu, istilah-istilah perubahan, kemajuan, revolusi, pertumbuhan merupakan kunci kesadaran modern. Yang kita minati bukan perubahan institusional (lembaga) sebuah masyarakat, melainkan perubahan-perubahan bentuk kesadaran atau pola-pola berpikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun