Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Sekolah, "Membangun" atau "Menanam" Siswa

22 Juli 2019   21:49 Diperbarui: 23 Juli 2019   05:08 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Facebook MIM 14 Talang Ulu

Kata "membangun" merupakan kata kerja dari "bangun" yang berarti bangkit berdiri, dan naik seperti bangkit dari tidur dan berdiri dari duduk, dan sebagainya. Karenanya kata "membangun" lebih tepat diartikan dengan mendirikan sesuatu yang dibangun seperti gedung, rumah tinggal dan yang lainnya.

Kata "membangun" tidak tepat ditujukan kepada manusia (siswa atau murid) yang sedang melakukan pendidikan sekolah karena ukurannya adalah fisik dan kasat mata.

Ini berbeda dengan "menanam" yang berarti menaruh (bibit, benih, setek, dan sebagainya) di dalam tanah supaya tumbuh. Pun "menanam" juga berarti menaburkan (paham, ajaran, dan sebagainya). Menanam juga berarti memasukkan, membangkitkan, atau memelihara (perasaan, cinta kasih, semangat, dan sebagainya). Mengutip dari tulisan Zaldy Chan berjudul "Menanam" Manusia di www.kompasiana.com bahwa "Manusia dan tumbuhan seumpama cabe, sama-sama makhluk hidup, kan? Tanaman cabe memiliki fase persemaian, pembenihan, penanaman, perawatan atau pemeliharaan serta panen yang terukur. Dan hasil panennya pasti cabe! Pun yang menanam manusia terkadang tak sempat panen."

 "Membangun" mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun menyelesaikan pekerjaan, tapi suatu hari, para pembangun menyelesaikan apa yang mereka lakukan. Kemudian para pembangun sadar bahwa mereka terkurung oleh tembok-tembok yang dibuat sendiri. Hidup kehilangan maknanya ketika pembangunan berhenti.

Berbeda dengan "menanam." Para penanam bertahan melewati banyak badai dan segala perubahan musim, dan kadangkala beristirahat. Tapi, tidak seperti bangunan, kebun tak pernah berhenti tumbuh. Dan selagi kebun (siswa atau murid) itu membutuhkan perhatian penuh tukang kebun (guru), kebun itu juga membuat hidup sang tukang kebun menjadi petualangan besar penuh makna dan bergelimang berkah.   

JR

Curup

22.07.2019.

Taman Bacaan

apaarti.com

ilmusipil.com

kbbi.web.id

kompasiana.com//zaldy chan "Menanam" Manusia

Paulo Coelho. Brida. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun