Mohon tunggu...
Fajrur RahmanWahabi
Fajrur RahmanWahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/IAIN Palangka Raya

Saya suka santai

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mini Riset Analisis Laporan Keuangan Melalui Perhitungan Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas pada PT Mahaka Media Tbk pada 4 Tahun Terakhir

5 Desember 2023   22:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   08:37 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Berdasarkan diagram diatas, rasio Likuiditas ABBA di tahun 2019 adalah 0,13 artinya setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0,13 Kas dan setara kas. Kemudian di tahun 2020 mengalami Penurunan menjadi 0,11 yang berarti kemampuan Kas dan setara kas dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin rendah dibandingkan tahun 2019. Namun di tahun 2021 likuiditas kembali mengalami Kenaikan menjadi 0,12 yang berarti kemampuan Kas dan setara kas dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi dibandingkan tahun 2020. Kemudian di tahun 2022 kembali terjadi kenaikan yang signifikan terhadap likuiditas menjadi 0,43 yang berarti kemampuan Kas dan setara kas dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi dibandingkan tahun 2021.

Rasio Leverage 

Menurut Kasmir (2019), rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh manakah aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Rasio yang digunakan adalah Debt to Equity ratio (DER). Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

 

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Tabel 5. Tabel Debt Ratio ABBA 

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Gambar 5. Diagram Debt Ratio ABBA 

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Berdasarkan diagram diatas, rasio Leverage ABBA di tahun 2019 adalah 0,77 atau 77% dari keseluruhan modal yang dimiliki perusahaan, sebesar 77% didanai oleh utang. Kemudian di tahun 2020 mengalami Kenaikan menjadi 1,46 atau 146% yang berarti kemampuan perusahaan dalam pengelolaan utang menjadi kurang efisien dibandingkan tahun 2019. Kemudia di tahun 2021 kembali mengalami Penurunan menjadi 0,68 atau 68% yang berarti kemampuan perusahaan dalam pengelolaan utang menjadi semakin efisien dibandingkan tahun 2020. Namun di tahun 2022 terjadi kenaikan menjadi 0,92 yang berarti kemampuan perusahaan dalam pengelolaan utang menjadi Kurang efisien dibandingkan tahun 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun