Mohon tunggu...
Fajrul Affi Zaidan Al Kannur
Fajrul Affi Zaidan Al Kannur Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Lidah akan terus berkata jujur, selagi hatinya ikhlas dan luhur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games 1962 Vs Asian Games 2018

31 Juli 2018   15:47 Diperbarui: 31 Juli 2018   16:10 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asiangames2018.igbs.tv/

Pesta olahraga di kawasan Asia yaitu Asian Games kembali hadir di Indonesia untuk kedua kalinya. Setelah 56 tahun, event empat tahunan ini kembali hadir di Indonesia setelah kali pertama dilaksanakan pada tahun 1962. Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 menunjukkan Indonesia memiliki situasi yang kondusif serta infrastruktur yang memadai. 

Kesukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak hanya menjadi tanggung jawab Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) selaku penyelenggara, akan tetapi peran serta masyarakat dengan ditunjang antusiasme tinggi terhadap dunia olahraga juga diharapkan dapat mensukseskan ajang ini. 

Tak hanya sukses dalam penyelenggaraan, Indonesia juga diharapkan dapat berprestasi dan berbicara banyak dalam Asian Games kali ini. Seperti kata Bung Karno "JAS MERAH ( Jangan Sampai Melupakan Sejarah)", maka dari itu kita harus melihat sejarah dan melihat bagaimana potret Asian Games 1962 yang telah sukses terselenggara agar menjadi pembelajaran baik dalam penyelenggaraan maupun pembelajaran untuk meraih prestasi.

Pemilihan indoensia sebagai tuan rumah Asian Games IV 1962 dilakukan melalui mekanisme voting pada 23 Mei 1958 yang dilangsungkan di Tokyo, Jepang. Dewan Federasi Asian Games memilih Indonesia setelah unggul 2 suara yaitu 22-20 atas Pakistan yang merupakan satu-satunya kandidat lainnya. Asian Games IV diselenggarakan pada tanggal 24 Agustus -- 4 september 1962 di Jakarta. 

Asian Games yang memiliki jargon "Madju Terus" itu diikuti 17 negara di benua Asia, 1.460 altet, yang melombakan 15 cabang olahraga dan memperebutkan 381 medali. Berbagai persispan Asian Games dilaksanakan oleh seluruh pejbat pemerintah, baik sipil maupun militer dan masyarakat Jakarta yang bahu-membahu untuk mensukseskan. 

Guna mempercepat pembangunan, pada tahun 1961 dibentuklah Komandan Urusan Asian Games (KUPAG) yang langsung dikomandoi oleh Presiden Soekarno. 

Pembangunan infrastruktur Asian Games besar-besaran meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kawasan kompleks olahraga senayan, stadion Renang berkapasitas 8.000 penonton, Stadion Tenis berkapasitas 5.200 penonton, Stadion Madya berkapasitas 20.000 penonton yang berdiri di area seluas 1,75 hektar dengan dilengkapi 2 tribun, semuanya dapat selesai dibangun dalam kurun waktu satu tahun. 

Untuk menunjang Pembangunan Kompleks Olahraga dan Stadion Senayan, pembangunan jalan baru dilakukan seperti Jalan M.H Thamrin, Gatot Subroto, Jembatan Semanggi, dan Hotel Indonesia yang digunakan sebagai tempat penginapan para atlet yang akan berlaga. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki salah satu Kawasan Olahraga Elite bertaraf internasional yang ada di dunia. 

Selain itu dibangun pula Patung Selamat Datang yang digagas Bung Karno sebagai lambang keramahan bangsa Indonesia menyambut para kontingen peserta Asian Games 1962. Dan untuk memenuhi kebutuhan Penyiaran Asian Games, pada tahun 1961 pemerintah memutuskan untuk mendirikan stasiun televisi nasional yang sekarang kita kenal sebagai TVRI. 

Semua itu dibangun dan dipersiapkan untuk memenuhi penyelenggaraan Asian Games 1962. Hingga saat yang dinantikan tiba seluruh duta olahraga se-Asia berkumpul di Jakarta pada 24 agustus 1962 yang resmi dibuka oleh Presiden Soekarno. 

Dalam upacara pembukaan sendiri dihadiri tidak kurang dari 100.000 orang dan TVRI mencatatkan sejarah dengan pertama kalinya mengudara dan menyiarkan secara langsung. Dalam Asian Games ke IV itu Indonesia menempati peringkat dua dibawah Jepang. Hasil tersebut tergolong sukses mengingat Indonesia sebagai Negara baru waktu itu mampu tampil ciamik dan mengalahkan negara besar lain seperti Korea Selatan, Thailand, dan India

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun