Desakan Menlu Sugiono Terhadap OKI Selesaikan Konflik Timur Tengah

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sebagai representasi politik umat Islam sedunia, selama ini terlihat terjebak dalam aksi retorika tanpa dilandasi aksi nyata terhadap negara Islam yang sedang mengalami kesulitan. Konflik di Timur Tengah yang melibatkan negara Islam bukan hanya menyangkut isu politik dan wilayah namun juga menyangkut kemanusiaan dan keadilan global.

Melihat hal ini, Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri merespon apa yang terjadi saat ini terhadap sikap negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI. Sugiono menyoroti  perlu adanya langkah bersama dalam menyikapi isu global saat ini, bukan hanya sebatas seremoni belaka namun perlu adanya langkah nyata.

Sugiono menyampaikan saran kepada OKI dan mendesak adanya intensitas upaya diplomasi dan politis dalam membahas perdamaian dunia, desakan untuk pengakuan Palestina yang lebih luas, serta peran penting OKI untuk bersatu dalam mereformasi sistem multilateral. Sugiono juga menegaskan OKI tidak boleh Lelah dalam mendorong tata dunia yang lebih adil dan inklusif.

Menanggapi peperangan yang sedang terjadi antara Israel dan Iran, dengan tegas Sugiono mengutuk serangan Israel terhadap Irab dan mendesak agar setiap pihak untuk dapat menahan diri dan tidak menyerah dalam berdiplomasi.

OKI juga harus mengedepankan kolaborasi dan solidaritas dan harus mempertahankan relevansi peran OKI terhadap kondisi dunia yang tidak menentu. Tanpa solidaritas serta aksi nyata, OKI tidak akan pernah eksis dan tidak akan di dengar oleh dunia.

Apa yang dilakukan Sugiono ini menegaskan posisi strategis Indonesia di panggung diplomasi Islam Internasional. Desakan Sugiono terhadap OKI ini bisa menjadi momentum perubahan peran OKI, bukan hanya sekedar pertemuan seremonial belaka namun OKI harus menjadi aktor global yang responsif dan berdaya.

Tindakan Sugiono ini juga dinilai bukan hanya peran diplomasi belaka, namun ini adalah panggilan akan tanggung jawab moral dan kolektif dunia Islam. Maka dari itu, penting kita untuk mendukung langkah diplomasi Indonesia di bawah Menlu Sugiono agar tetap lantang menyuarakan keadilan, khususnya bagi rakyat Palestina, dan mendesak solusi damai atas konflik di kawasan Timur Tengah.