Mohon tunggu...
fajriatus saadah
fajriatus saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa di universitas islam negeri maulana malik ibrahim malang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Insomnia Terhadap Perkembangan Kognitif

10 Mei 2024   18:15 Diperbarui: 10 Mei 2024   18:19 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut DSM-IV (2000) insomnia adalah kondisi di mana individu mengalami kesulitan memulai tidur, menjaga tidur dan merasakan kualitas tidur yang baik. Hal ini menyebabkan kelelahan di siang hari dan stres yang signifikan. Para ahli lainnya mendefinisikan insomnia sebagai:

  • Kesulitan berulang untuk tidur atau tetap tidur (Nevid, 2003)

  • Kondisi tidur yang tidak memuaskan secara kuantitas dan kualitas (Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ III, 2001)

  • Ketidakmampuan mendapatkan tidur yang baik, baik kualitas maupun kuantitas (Joewana, 1988)

  • Kesulitan mencapai atau mempertahankan tidur, atau mengalami tidur yang tidak menyegarkan (Alimul, 2006)

  • Gangguan dalam memulai dan mempertahankan tidur (Pinel, 2012)

Di Indonesia pada tahun 2023 penelitian epidemiologi menunjukkan mengenai gangguan tidur pada remaja Indonesia ialah 38% untuk remaja di daerah urban, dan di daerah suburban 37,7%. Namun penelitian ini menggunakan instrument self report dan metode potong lintang. Salah satu permasalahan yang dialami remaja yaitu kualitas tidur (insomnia). 

Remaja akan mengalami kebiasaan tidur yang berbeda dengan masa saat anak-anak (Nunes & Bruni, 2015) tidak hanya itu, masa perkembangan remaja menuju dewasa akan mengalami beberapa perubahan didalam dirinya. Perubahan yang terjadi pada masa tersebut meliputi perubahan fisiologi, psikis, dan sosial.

Gangguan tidur ini mengakibatkan banyak dampak yang akan dialami seperti mengganggu produktivitas keseharian remaja, kualitas hidup serta menurunnya fungsi kognitif dalam hal ini dapat menggangu pola belajar remaja seperti konsentrasi belajar dan menurunnya kemampuan dalam setiap mengambil Keputusan (Rimbawan & Ratep, 2016). 

Kurang tidur dapat memicu mekanisme fisiologis yang meningkatkan kadar hormon stres, kortisol Hal ini dapat berakibat pada stres kronis dan depresi jika berlangsung lama. Pada aspek Kognitif kurang tidur dapat memicu hilangnya neuron di hippocampus bagian otak yang mengatur memori. Juga Kemampuan atensi dan pengambilan Keputusan dalam proses belajar akan berkurang.

Kesimpulannya kurang tidur memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kemampuan belajar. Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Dengan menjaga pola tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dan performa belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun