Desa Barugbug, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, menjadi saksi semangat kemanusiaan enam mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) dalam menjalankan Projek Kemanusiaan MBKM 2025. Selama 67 hari (21 Februari--28 April 2025), mereka aktif turun langsung ke masyarakat untuk melaksanakan berbagai program yang bertujuan membangun karakter dan potensi generasi muda desa.
Dengan mengangkat tema "Optimalisasi Peningkatan Generasi Muda Desa Barugbug Melalui Pendidikan Karakter Usia Dini," para mahasiswa menyasar kegiatan yang edukatif, menyenangkan, serta berdaya guna. Lokasi yang dikelilingi oleh alam subur dan budaya lokal yang kuat ini memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk turut serta memberdayakan
masyarakat secara langsung.
Ragam Kegiatan Inspiratif
Mahasiswa menyusun dan menjalankan 10 kegiatan utama dan kegiatan ke 9 itu mencakup 2 kegiatan sekaligus, di antaranya:
1. Penanaman Bibit Sayuran dan Wiwitan (Syukuran)
Mahasiswa bersama warga menanam sayur seperti kangkung dan bayam. Kegiatan ini dilanjutkan dengan tradisi wiwitan, yakni syukuran bersama sebagai bentuk rasa syukur atas berkah alam.
2. Sosialisasi Anti-Bullying di SDN Kubangingas
Mengajak anak-anak SD memahami pentingnya saling menghargai dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
3. Panen dan Jualan Kangkung
Setelah dua bulan menanam, mahasiswa dan warga memanen kangkung dan menjualnya ke warga sekitar. Hal ini membangkitkan semangat wirausaha dan ketahanan pangan lokal.
4. Pengenalan Sejarah dan Tokoh Pahlawan Banten
Mahasiswa memperkenalkan sejarah lokal kepada anak-anak melalui storytelling dan kunjungan ke Museum Banten Lama.
5. Kemitraan dengan Dinas Pertanian & Pemberian Tunas Kelapa
Mahasiswa menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian untuk mendistribusikan tunas kelapa sebagai upaya jangka panjang pembangunan desa.
6. Pelatihan Pembuatan dan Pemasaran Buket Snack
Pelatihan kepada ibu-ibu desa mengenai kreativitas membuat buket jajanan dan cara menjualnya di platform digital seperti WhatsApp dan Shopee.
7. Pojok Baca dan Bacakan Cerita
Anak-anak diajak membaca dan mendengarkan dongeng setiap pekan. Hal ini menjadi sarana literasi yang ramah anak dan menggembirakan.
8. Pelatihan Ngaji dan Literasi Dasar
Mengajarkan baca, tulis, dan mengaji kepada anak-anak usia sekolah dasar secara rutin.
9. Interaksi Sosial
Mahasiswa menjalin silatuharmi dengan para warga, dengan cara berbincang bincang mengenai adat dan istiadat yang ada di desa tersebut
10. Gotong Royong bersama
Mahasaiwa dan juga warga melakukan kerja bakti membersihakan lahan yang akan digunakan dalam melakukan penanaman berbagai sayuran.
Berikut adalah beberapa momen yang diabadikan oleh mahasiswa selama menajalani projek kemanusian, dalam dokumentasi tersebut terlihat sekali warga sangat antusis menyambut kami, terutama pada anak anak, karna dengan adanyaa projek ini anak anak dapat meningkatkan minat belajar lagi.
Gambar Kegiatan
Selama lebih dari dua bulan, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga turut memberikan perubahan positif. Keberhasilan kegiatan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa. Diharapkan, keberhasilan Projek Kemanusiaan di Barugbug dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa depan.