Mohon tunggu...
Fajar T
Fajar T Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Learn to Learn..........

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Agar Tidak Terjerat Hutang Kartu Kredit

19 November 2012   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13533407751738495602

[caption id="attachment_224627" align="aligncenter" width="603" caption="ilustrasi kartu kredit"][/caption]

Kartu kredit sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Beragam kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan oleh kartu kredit mampu membius setiap orang untuk memilikinya. Persyaratan pengajuan aplikasi yang mudah dan sederhana membuat orang berbondong-bondong mengajukan aplikasi kartu kredit. Sebagian orang tidak berpikir bahwa dibalik segala kemudahan dan fasilitasnya,  kartu kredit menyimpan bahaya yang sanggup mengubah senyum menjadi derita berkepanjangan karena lilitan utang yang tak berkesudahan. Memang keberadaan kartu kredit bisa sangat menolong, namun jika kita tidak bijak dan cermat dalam menggunakannya, kartu kredit dapat berubah menjadi jerat-jerat hutang yang rumit sulit untuk dilepaskan.

Dalam keseharian saya, kartu debit atau uang cash adalah prioritas yang saya andalkan untuk membayar segala kebutuhan saya. Sebelum memutuskan membayar dengan menggunakan kartu kredit, saya selalu memikirkan kemampuan membayar saya bulan berikutnya, karena saya menyadari betul bahwa dana yang saya gunakan dari kartu kredit tersebut adalah unsur pengurang penghasilan saya bulan depan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan pribadi saya. Jika dirasa saya dapat membayarnya bulan depan, saya akan menggunakan kartu kredit, namun jika dirasa saya tidak mampu membayarnya bulan depan, saya lebih memilih untuk menunda pembelian barang atau kebutuhan yang saya inginkan.

Saya pernah mempunyai pengalaman dimana kartu kredit memang sangat membantu. Saat itu, disaat kondisi keuangan sudah mulai menipis, saya mendapat kabar bahwa mertua  sedang sakit yang mengharuskan saya dan istri pulang kampung, sedangkan persediaan uang cash maupun saldo uang di kartu atm telah menunjukan titik kritis. Akhirnya kartu kredit yang saya miliki mampu menjadi solusi atas permasalahan saya sementara. Dengan mempertimbangkan kemampuan membayar tagihan tersebut, saya sudah dapat menggambarkan berapa rupiah yang harus saya sisihkan untuk membayar tagihan kartu kredit saya bulan depan, sehingga saya tidak perlu risau dengan tagihan kartu kredit bulan berikutnya.

Dalam hal ini, kita harus pintar-pintar mengatur tanggal jatuh tempo membayar kartu kredit, saya sengaja menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran kartu kredit pada minggu ketiga setiap bulannya. Saya atur demikian untuk meminimalisir penyakit lupa atau kejadian lainnya yang membuat terpaksa menunda pembayaran tagihan kartu kredit pada bulan itu. Dengan mengatur tanggal jatuh tempo pada minggu ketiga, saya lebih mudah untuk mengatur biaya-biaya yang harus saya bayarkan setiap bulannya, karena sudah menjadi kebiasaan saya untuk menyelesaikan semua tagihan (listrik, air, pulsa dan kartu kredit dll) sebelum tanggal 10 setiap bulannya. Dengan demikian, saya memiliki lebih banyak waktu untuk melunasi tagihan-tagihan atas penggunaan kartu kredit tersebut tanpa khawatir akan terlambat karena lupa atau kejadian lainnya. kita tentunya harus mengingat bahwa setiap keterlambatan pembayaran tagihan kartu kredit akan menimbulkan penalti lengkap dengan bunga yang terkadang membuat kita kesal. Penentuan jatuh tempo pembayaran di tengah bulan atau minggu ketiga setiap bulannya tersebut juga sejalan dengan pertimbangan bahwa tanggal 1 yang merupakan tanggal saya menerima gaji bisa saja jatuh pada hari sabtu atau minggu, sehingga bisa jadi saya baru menerima gaji pada tanggal 3 pada bulan-bulan tertentu.

Tips bijak penggunaan kartu kredit selanjutnya adalah pengendalian keinginan. Hal ini adalah kunci agar saya tetap nyaman menggunakan kartu kredit. Saya menyadari sepenuhnya bahwa kartu kredit bukanlah bonus atau tambahan dana cuma-cuma yang bisa kita gunakan sesuka hati kita. Dengan pertimbangan itulah, kartu kredit baru saya gunakan dalam kondisi tertentu, misal ada diskon atau harga khusus yang mensyaratkan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, tentunya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan membayar tagihan kartu kredit bulan berikutnya.

Saya telah banyak membaca dan mendengar beragam cerita tentang beberapa orang yang terlena atas berbagai kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan kartu kredit, sehingga terus mengandalkan kartu kredit sebagai tumpuan dan alat pembayaran utama tanpa mempertimbangkan kemampuan membayarnya, sehingga yang terjadi adalah ketimpangan antara pemasukan dengan pengeluaran. Tagihan tak terbayar, bunga muncul dan terus berkembang semakin mencekik leher sehingga orang tersebut masuk dalam kubangan hutang kartu kredit yang tak jelas kapan akan selesai. Melihat hal tersebut, bijaklah dalam menggunakan kartu kredit jangan hanya mudah menggeseknya, namun susah membayar tagihannya. Bijaklah menggunakan kartu kredit sebagai mitra pendukung hidup.

Sumber gambar

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun