Mohon tunggu...
Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah lulusan magister manajemen pendidikan, yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Enam Jejak Waktu

16 Oktober 2025   18:20 Diperbarui: 16 Oktober 2025   18:20 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keceriaan enam sahabat (Foto: Suci Azzahra) 

Oleh: Suci Azzahra

Hari pertama aku melangkahkan kaki ke sekolah menengah pertama, perasaanku campur aduk --- antara deg-degan, canggung, dan sedikit takut. Aku datang bersama sepupuku, Nita. Kami berdiri di depan gerbang sekolah, memandangi lautan siswa baru yang tampak sudah saling mengenal. Sementara kami? Hanya bisa saling menatap dan menenangkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Beberapa menit kemudian, seorang gadis datang bersama ibunya. Ia tampak ragu-ragu berdiri di dekat gerbang. Tatapannya berkeliling, mencari wajah yang familiar, tapi tak menemukan siapa pun. Aku dan Nita pun memutuskan menghampirinya.

"Hai, siapa namanya?" sapa Nita dengan senyum ramah.

"Namaku Salsa," jawabnya pelan, tapi tampak lega.

Sejak sapaan kecil itu, langkah-langkah kami perlahan menyatu. Kami bertiga duduk di bawah pohon dekat lapangan, menunggu bel masuk berbunyi sambil saling bercerita tentang sekolah lama dan hal-hal sepele yang membuat kami merasa tak sendiri lagi.

Hari-hari MPLS kami jalani bersama. Lalu datang hari pembagian kelas aku dan Nita di 7A, sementara Salsa di 7C. Kami pun jarang bertemu karena sistem shift akibat pandemi. Namun, obrolan daring menjaga kami tetap dekat.

Waktu berjalan. Di kelas, aku dan Nita mulai membuka diri. Kami berteman dengan Ulfi, gadis yang ternyata ramah meski awalnya terlihat pendiam. Dari Ulfi, kami mengenal sepupunya, Sasa, dan tak lama kemudian aku memperkenalkan teman lamaku, Dian.

Dari pertemuan sederhana itu, lahirlah kami berlima... lalu berenam.

Aku, Nita, Salsa, Ulfi, Sasa, dan Dian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun