Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Rakyat Riwayatmu Kini?

10 Januari 2021   21:56 Diperbarui: 10 Januari 2021   21:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tiap daerah akan memiliki Cerita Rakyatnya masing masing dan akan selalu diceritakan turun temurun dalam kawasan tersebut. Apakah itu mirip atau tidak semuanya selalu memberi nasihat.

Mitis dilihat dari cerita yang disampaikannya akan memiliki fungsi tersendiri. Ada juga fungsi dari mitos tersebut salah satunya adalah sebagai sarana untuk melestarikan alam.

Memang kadang Cerita Rakyat yang kemudian menjadi mitos setempat beberapa akan bertentangan dengan Agama dan Moral tapi kita sebagai manusia yang berfikir mesti melihat dari pelbagai sudut pandang.

Mempelajari dan menelaahnya baik baik. Adapula Mitos yang bersala dari cerita turn temurun menganai ritual ena-ena di sebuah gunung atau dikenal dengan cara kaya cepat via pesugihan juga merupakan mitos. Atau bercinta dengan Jin akan mendatangkan kekayaan?

Ada hikmahnya juga dari sini, jika kita ikut ritualnya anggaplah pasti kita dimintai tumbal dari menumbalkan orang tua, anak istri dan siapapun yang kita cintai. Kita rela melepas kebahagiaan bersama mereka?

Jika kita orang waras kita tidak akan melakukan kegiatan tersebut. Selain tidak bermoral juga sangat bertentangan dengan norma Agama dan Kemasyarakatan.

Hikmah lain yang diambil. Jika meminta kekayaan selain dengan yang maha kuasa syarat ketentuannya lebih susah dibanding N dengan mengajukan KPR di bank. Lebih baik jadi orang yang lurus lurus saja. Lebih baik berusaha dan berserah diri pada Tuhan, murah dan gratis.

Masalahnya hanya satu yaitu manusia malas bwrusaha dan selalu ingin yang mudah cepat dan instan. Tanpa pondasi semua itu hanya mimpi dan khayalan belaka. Dengan usaha, keuletan dan berfikir secara kreatif dan berlogika maka apa yang kita usahakan akan dapat di kabulkan oleh yang maha kuasa. Hanay dengan kerja keras dan keikhlasan itu semua dapat diwujudkan.

Tapi selain mitos yang nyeleneh. Mitos tentang adanya penunggu di hutan atau bukit dan areal tertenu mempunyai peranan besar untuk melindungi ekosistem tempat tersebut. Sesungguhnya kerusakan di dunia lahir dari keinginan keingy fana manusia.

Tapi apa daya akibat keserakahan manusia mitos mitos ini rasanya bubar dan ya akhrimya seperti para penunggu disana bernegosiasi dengan yang berada dalam segi finansial dan ya  tekaot tempat itu akhirnya dikeruk secara komersil.

Banyak tempat tempat yang kita anggap keramat telah hilang kemujarabannya dalam menjaga lingkungan secara turun temurun. Sudah tidak lagi sanggup menahan godaan duniawi yang selalu diinginkan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun