Siraman Rohani Ala saya?
Saya bukan pendakwah hanya penyair yang mungkin masih tersesat diantara indahnya keduniawian.Â
Di Ramadhan kali ini hanya bisa merefleksikan diri sendiri berusaha menjadi yang terbaik buat saya dan orang sekitar saya.
Ada banyak kebaikan yang bisa kita berikan buat orang banyak, salah satunya dengan berdiam diri dirumah saat saat pandemi seperti ini.
Mentaati peraturan pemerintah dan MUI juga dalah salah satu cara kita sebagai Hamba Allah SWT yang beriman untuk terus berusah dan beriktiar.
Masih bersyukur jika dalam pandemi ini kita masih diberi kesehatan jasmani maka mohon juga selalu diberi kesehatan rohani agar waras.
Waras untuk masih mau berfikiran terbuka dan positif dan Waras jika apa yang terjadi semua ini hnyalah ujian yang benar benar menguju keimanan kita bersama.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. -- (Q.S Al-Baqarah: 45)
Dengan dibaca nya ayat ini saya selalu yakin jika kita tetap beriktiar dna bertawakal dan bersungguh sungguh dalam menajalankan ibadah semata mata hanya untuk Allah SWT, maka jalan damai dna sejahtera akan selalu terlimpah buat kita semua.
Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar (155), Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepadanya kami akan kembali)" (156). -- (Q.S Al-Baqarah: 155-156)
Ini adalah pukulan telak bagi saya yang masih menduniakan dunia dalam hidup saya, ternyata saya masih sekecil itu.Â