Abstrak
Pertarungan dominasi antara Sunni dan Syi'ah adalah fenomena kompleks yang tidak hanya melibatkan perbedaan teologis, melainkan juga faktor politik, geopolitik, serta kepentingan strategis antar negara dan kelompok. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji sejarah dan evolusi konflik Sunni-Syi'ah, faktor penyebab yang memperkuat pertarungan dominasi, serta konsekuensi yang muncul di kawasan Muslim dan internasional. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan analisis konten dari berbagai kajian sejarah dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik ini berakar pada pemahaman berbeda terkait kepemimpinan Islam sejak masa wafatnya Nabi Muhammad SAW, diperkuat oleh pembentukan imperium seperti Ottoman dan Safawiyah, serta pemicu modern seperti Revolusi Iran (1979), intervensi asing, dan pertarungan pengaruh antara Arab Saudi dan Iran. Dominasi yang diupayakan oleh masing-masing pihak seringkali melibatkan identitas sektarian sebagai instrumen politik dan ideologi. Penelitian ini menyarankan bahwa dialog sektarian, pengakuan atas hak politik kelompok minoritas, dan pembatasan intervensi asing dapat menjadi langkah-langkah penting menuju koeksistensi damai.
Pendahuluan
Sejarah Islam sejak masa awal mengalami perpecahan yang signifikan antara kelompok yang kemudian disebut Sunni dan Syi'ah. Perbedaan utamanya muncul pada persoalan siapa yang seharusnya memimpin komunitas Muslim setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sunni menekankan bahwa pemimpin (Caliph) sebaiknya dipilih dari khalifah (pemimpin politik) yang mampu memenuhi syarat kepemimpinan umat secara umum, sedangkan Syi'ah percaya bahwa kepemimpinan seharusnya berada di tangan keluarga Nabi (Ahlul Bait), terutama Ali bin Abi Thalib dan para imam yang ditetapkan secara ilahi atau bersifat spiritual. Perbedaan dasar ini telah melahirkan dinamika kekuasaan dan dominasi politik yang terus berlangsung selama berabad-abad.
Tulisan ini akan membahas:
Asal-usul konflik Sunni-Syi'ah dan bagaimana konflik tersebut berubah bentuk dari masa ke masa.
Faktor-faktor yang memperkuat pertarungan dominasi antara Sunni dan Syi'ah di era modern.
Dampak konflik tersebut terhadap stabilitas regional, politik domestik, dan identitas sektarian.
Upaya dan proposal solusi yang pernah atau sedang ditempuh.
Sejarah dan Asal-usul Konflik
Konflik antara Sunni dan Syi'ah dapat ditelusuri sejak masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Perbedaan dalam memilih pemimpin umat menjadi dasar pembelahan. Sunni mendukung Abu Bakar dan para khalifah yang kemudian dipilih melalui musyawarah kaum Muslim, sedangkan Syi'ah mendukung bahwa Ali dan keturunannya mempunyai hak kepemimpinan. Konflik ini kemudian berlanjut dalam bentuk politik, teologi, dan sosial.