Mohon tunggu...
Fajar Nugroho
Fajar Nugroho Mohon Tunggu... -

Bapak dengan dua orang anak, mengabdi untuk pendidikan\r\n\r\nwww.fajaralayyubi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Celeng Solo

1 November 2012   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:07 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak cara yang dilakukan seniman untuk meluapkan ide kreatifnya. Media yang dipakai pun kini sudah merambah pada media yang seringkali orang awam anggap aneh. Jika pernah melihat pertunjukan wayang pasir yang didalangi oleh Sudjiwo Tedjo atau barangkali lukisan dari cangkang telur yang diilhami oleh seniman di Bali, itu salah satunya. Namun satu karya seni yang sering membuat saya tersenyum adalah lukisan dan tulisan yang berada di bak-bak truk atau tronton. Adakalanya memang tulisan di bak truk dibuat seadanya dan sederhana namun karya seni ini cukup menghibur ditengah hiruk-pikuknya jalanan, apalagi Pantura dengan lalu lalang kendaraan tiap detiknya.

Terkadang saya cukup ternasehati ketika menjumpai kalimat Utamakan Selamat. Sekali membaca saja langsung paham apa maksud kalimat itu. Secara tersirat mengandung pesan agar para pengendara selalu berhati-hati dan selalu mengutamakan keselamatan daripada kecepatan, safety first kata orang Sunda. Cukup bijak memang.

Ada juga truk dengan tulisan yang sedikit “nakal”. Beberapa yang pernah saya jumpai adalah Tombo Gatel dan Nikmat Tapi Dosa. Ada kesamaan dalam hal background untuk klasifikasi kalimat ini. Biasanya latar belakang yang dipakai adalah gambar perempuan memakai pakaian seadanya dengan pose yang sedikit menggoda hmm… Silakan menginterpretasi sendiri.

Ada satu yang cukup menggelikan. Sang kreator menggunakan kata-kata bahasa Inggris namun diplesetkan menjadi bahasa Indonesia. Ini contohnya, New Pear The Mie A Nack Is Three. Yah… “nyupir demi anak istri” maksudnya. Entah ia paham bahasa Inggris atau tidak wallahualam yang jelas ini sangat menghibur. Tak cukup itu pesan ketulusan dan tanggungjawab sang sopir kepada keluarga saya dapatkan disini.

Jika pernah berkendara di daerah Jawa Barat, ada peluang Anda menemui tulisan bak truk dengan ejaan yang disesuaikan dengan ejaan lokal. Salah satu yang pernah saya jumpai adalah kata OFTIMIS. Sebagaimana diketahui, orang Sunda sering terbalik-balik menggunakan huruf F dan P. Latif diucap Latip atau konprehensif diucapkan dengan konfrehensip. Memang tiap daerah mempunyai kekhasan logat sendiri-sendiri sebagaimana orang Bali yang sulit mengucap te lalu diganti dengan the (dengan lidah ditekuk ke atas sampai menyentuh langit-langit). Sehingga muncul anekdot bahwa di Bali tak ada batu yang ada bathu.

Beberapa tulisan bak truk biasanya berhubungan dengan aktivitas truknya. Seperti truk dengan tulisan Hasil Bumi biasanya aktivitasnya tak jauh-jauh dari bongkar muat sayuran hasil bumi. Satu yang agak unik, saya pernah menjumpai truk bertuliskan Celeng Solo ternyata truk tersebut khusus mengangkut babi dari Solo untuk nanti dibawa ke pemotongan babi atau ke restoran-restoran yang menyedikan masakan babi. Asal tahu saja bahwa celeng dalam Bahasa Jawa berarti babi hutan.

Yah, apapun bentuk karya seni, ia dibuat untuk dinikmati maka nikmatilah karya seni dan jangan biarkan otak kita menganggur dengan selalu memikirkan apa pelajaran yang dapat diambil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun