Mohon tunggu...
Fajar AldiPutra
Fajar AldiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Pertukaran Pelajar sebagai Bentuk dari Diplomasi Publik

30 Maret 2023   22:35 Diperbarui: 2 April 2023   09:27 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, diplomasi bukan dipandang sebagai salah satu hal yang bersifat sangat formal karena berkaitan dengan hubungan antara dua negara. Diplomasi yang juga disebut sebagai salah satu bentuk interaksi atau kerjasama antar negara ini telah berkembang dan menjadi semakin penting bagi sebuah negara karena sifat kompleks dari masalah global saat ini dan dependensi atau ketergantungan antar negara.

Saat ini Diplomasi tak hanya bisa dilakukan oleh negara saja, non-negara pun sudah menjadi bagian dari aktor-aktor diplomasi. Di Indonesia sendiri, diplomasi yang dilakukan oleh actor non-negara sendiri sudah sangat banyak dilakukan, baik itu berupa makanan, kebudayaan, teknologi, bisnis, ekonomi, bahkan individu yang disebut sebagai influencer hingga individu biasa atau masyarakat umum.

Diplomasi yang dilakukan oleh masyarakat umum disebut sebagai diplomasi publik. Diplomasi publik di Indonesia sendiri sudah banyak dilakukan. Salah satu bentuk dari diplomasi publik yang sering dilakukan oleh Indonesia adalah Program Pertukaran Pelajar.

Program pertukaran pelajar sendiri sangat banyak diminati dan diikuti oleh pelajar di Indonesia. Menurut data dari Kemendikbud, jumlah dari partisipasi pelajar di Indonesia dalam program pertukaran pelajar mencapai 11.227 pelajar pada tahun 2019. Hal tersebut meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam Program pertukaran pelajar ini, pelajar berkemungkinan diberikan bantuan berupa finansial dan fasilitas oleh Pemerintah Indonesia maupun oleh negara penerima yang bekerja sama dengan Indonesia.

Dengan jumlah partisipasi dari pelajar Indonesia dalam program pertukaran pelajar ini, membuat diplomasi publik menjadi salah satu diplomasi yang cukup dapat perhatian di Indonesia.

Dengan adanya bentuk dari diplomasi public seperti program pertukaran pelajar ini, diplomasi public dapat digolongkan ke dalam Network Diplomacy atau Diplomasi Jaringan. Diplomasi jaringan ini sendiri merupakan diplomasi yang dilakukan dengan bentuk partisipasi yang fleksibel antar negara untuk memenuhi kepentingan negara.

Namun tak semua dari bentuk Diplomasi Publik ini berjalan tanpa ada masalah ataupun tantangan, baik itu bagi pemerintah Indonesia itu sendiri maupun Pemerintah di negara penerima. Dalam program pertukaran pelajar ada beberapa hambatan yang dapat terjadi seperti,

  • Masalah Kuota atau Jumlah Partisipan

Meskipun semua masyarakat umum yang dalam hal ini adalah pelajar dapat mengikuti program pertukaran pelajar ini, namun tidak semua akan lolos atau beberapa pelajar akan tereliminasi untuk mengikuti program ini dikarekan kuota yang diberikan tidak cukup untuk semua partisipan yang ingin mengikuti program ini karena jumlah kuota yang diberikan masih tergolong relatif rendah.

  • Masalah Finansial atau Pendanaan

Bagi pelajar yang ingin mengikuti program ini, namun tidak lolos seleksi dalam hal penerimaan beasiswa, tentu akan dihambat oleh masalah finansial. Dengan mengikuti program ini dengan cara non-beasiswa akan menghabiskan dana yang cukup banyak bagi partisipan.

  • Masalah Bahasa dan Perbedaan Budaya

Meskipun salah satu tujuan dari program pertukaran pelajar ini cross cultural-exchange, namun tak dapat dipungkiri juga bahwa partisipan yang mengikuti program ini pada awalnya akan terhambat oleh masalah bahasa dan perbedaan budaya yang mana dapat menurunkan tingkat efektifitas dari program yang dilakukan tersebut. Hal ini cukup membutuhkan waktu untuk pelajar bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Dengan beberapa masalah atau hambatan tersebut tentunya mengurangi dampak atau keuntungan yang dihasilkan dari program pertukaran pelajar ini. Tak hanya hambatan yang diterima oleh pelajar, beberapa tantangan juga akan dihadapi oleh institusi-institusi yang terlibat dalam program pertukran pelajar ini, baik itu pemerintah maupun intitusi pendidikan di Indonesia. Beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi diantaranya,

  • Kualitas dari Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun