Mohon tunggu...
Fajar Bagus Permana
Fajar Bagus Permana Mohon Tunggu... Freelance, Blogger, Youtuber, Translator Indonesia English -

Salah satu benda bernyawa di kolong langit yang sedang mencoba kembali berdiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fisika Hari Kiamat

21 November 2018   17:07 Diperbarui: 21 November 2018   17:16 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planet di sekeliling sebuah bintang seperti matahari kita. Sumber gambar: https://www.islamicity.org/6377/the-physics-of-the-day-of-judgement/

"dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya." (Al-Mursalat, 11) (Para nabi akan kembali ke zaman mereka seiring waktu yang berjalan mundur)

TIDAK ADA KEBEBASAN BERKEHENDAK DI ALAM SEMESTA YANG SEDANG BERKONTRAKSI

Manusia diberikan kebebasan dan kriteria antara benar dan salah untuk bisa memilih antara yang baik dan yang buruk di alam semesta yang sedang meluas seperti dunia kita saat ini, yaitu, ketika semua perbuatannya terekam dalam waktu.

Sedangkan di saat alam semesta berkontraksi maka waktu akan berjalan mundur oleh karena itu tidak akan ada lagi kehendak bebas.

Tidak seorang pun akan memiliki kuasa lagi untuk melakukan keburukan ataupun kebaikan kepada orang lain, atau mengubah apa pun yang telah mereka lakukan dalam kehidupan duniawi mereka sebelumnya.

"(Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah." (Al-Infitar, 19)


APAKAH KITA AKAN MENGHILANG KE KETIADAAN SEIRING BERBALIKNYA WAKTU?

Secara logika, mungkin saja bisa terjadi bahwa pembalikan waktu dapat menyebabkan kita bangkit dari kubur dan menjadi hidup kembali.

Namun jika proses ini tetap terus berjalan tanpa henti maka kita akan terus menjadi semakin muda, melewati masa kecil kita dan kembali ke dalam kehampaan di dalam rahim ibu kita masing-masing.

Hal ini juga apa yang teori tentang pembalikan waktu katakan, untuk sekali lagi hanya menjadi sebuah peristiwa tanpa tujuan.

Tentu tidak begitu!

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun