Mohon tunggu...
Pendidikan

Penilaian Sebelah Mata

18 Maret 2019   23:21 Diperbarui: 18 Maret 2019   23:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vollorider.blogspot.com

Sering terjadi saat ini banyak remaja yang merasakan salah memilih teman, karena apa ? Karena mereka memilih teman hanya dengan melihat first impression kita terhadap orang tersebut, penilaian yang seperti itulah yang dirasa salah yang dirasa salah dan kurang diperhatikan oleh para remaja saat ini.


Asesmen (Penilaian) adalah proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi. Dalam konteks bimbingan dan konseling, assessment yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama dan setelah konseling tersebut dilaksanakan/ berlangsung.


Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dengan sekali melihat atau sebelah mata saja, karena apa yang kita lihat belum berarti sama dengan apa yang Sebenarnya.  Menurut Urbina (2004) prosedur asesmen (penilaian) ada 4 , yaitu :


1. Identifikasi masalah


Identifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan asesmen. Mengindentifikasi masalah yang ada pada diri individu .


2. Memilih dan mengimplementasikan metode asesmen


Dalam hal ini langkah memilih dan mengimplementasikan metode pengumpulan data seperti interview, tes, observasi, dll.


3. Mengevaluasi informasi asesmen


Dalam hal ini kegiatan skoring, interpretasi, da integrasi informasi dari keseluruhan metode asesmen dan sumber-sumber untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.


4. Laporan hasil sesmen dan pembuatan rekomendasi


Langkah terakhir dari proses asesmen adalah melaporkan hasil dan pembuatan rekomendasi.
Langkah ini meliputi :
a. Gambaran individu yang dinilai dan situasinya
b. Pelaporan hipotesis secara umum mengenai individu
c. Dukungan hipotesis dengan informasi  asesmen
d. Pengajuan rekomendasi dalam hubungannya dengan alasan yang rasional (Kaufman dan Lichtenberger, 2002; Ownby, 1997; Sattler, 2008)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun