Mohon tunggu...
Faiz Danu
Faiz Danu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Generasi Baru

17 September 2016   14:58 Diperbarui: 17 September 2016   15:15 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Abad ke-21 ini semua informasi dapat dengan mudah kita akses. Bukan hanya di tempat-tempat tertentu tetapi di manapun. Di sekolah, di rumah, di jalanan, di tempat makan, di kafe, bahkan di tengah hutan juga memungkinkan menggunakan internet apabila masih terdapat sinyal. Zaman berkembang, begitu juga dengan manusia yang seiring berjalannya waktu juga berubah. Mulai dari pola perilaku, budaya, selera, semua ikut terpengaruh oleh suatu peristiwa yang disebut Globalisasi. Jadi apa arti globalisasi? Ada apa dengan globalisasi?

Sebelum kita lebih jauh ke dalam, saya akan bercerita sedikit. Pada tahun 2004 lalu, ketika umur saya masih 6 tahun. Bermain adalah hal yang paling saya suka. Pulang sekolah, langsung ambil sepedah. Panggil semua teman ke rumahnya, setelah itu kami panjat pohon ceri di samping masjid dekat rumah kami. Setiap kami berada di atas pohon, kami menceritakan apa yang ingin kami lakukan sore ini. Siang hari sekitar jam 13:00 dan matahari bukan lagi halangan kami untuk bermain. Yang mampu membuat kami batal bermain hanya larangan seorang ibu. Setiap hari, kami selalu menemukan kegiatan untuk bermain.

Entah itu main bola, main layangan, main ketapel, berenang di sungai, dan masih banyak lagi. Dulu, semua permainan itu sudahlah tidak asing berbeda dengan hari ini. Aku mempunyai 2 orang adik. Salah satu diantaranya juga gemar bermain. Sama seperti saya dulu, bila sedang asyik bermain, yang bisa menghentikan hanya mati lampu, atau adzan maghrib. Kami memiliki banyak kesamaan. Kami gemar bermain. Yang membuat kami berbeda adalah apa yang kami mainkan.

Di usianya yang 7 tahun, adikku sudah bisa bermain gadget, menginstall game di komputer, mengakses internet, dll. Peristiwa pertama kala itu adalah adikku menginstall game yang sebelumnya harus didownload terlebih dahulu, memasukkan kode pembelian, download crack, setting game sesuai dengan keinginan dia. Mengapa dia bisa melakukan hal itu sementara saat seumurnya saya tidak bisa? Ini adalah pengaruh globalisasi.

Globalisasi menurut beberapa sumber adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Menurut saya, globalisasi adalah sebuah peristiwa dimana informasi mudah di akses di dunia dan ketergantungan antara negara dan negara lain mulai terasa sehingga perkembangan suatu negara berpengaruh terhadap perkembangan negara lain. Penggunaan internet dan kemunculan gadget juga merupakan salah satu peristiwa globalisasi.

Dulu, anak kecil mana yang bisa bermain gadget tetapi sekarang anak kecil mana yang tidak kenal gadget. Pengaruh globalisasi bukan hanya kita dapati di bidang teknologi. Di bidang ekonomi, politik, transportasi, dan lingkungan juga terpengaruh. Penggunaan kereta api, penyetujuan MEA, hubungan diplomasi antar negara, penggunaan alat elektronik di segala tempat adalah beberapa contohnya.

Globalisasi membawa beberapa dampak tersebut. Globalisasi juga menyebabkan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Anak berumur 6 tahun sudah pandai bermain gadget, sudah lihai membuka media sosial, mengetahui informas-informasi terbaru di dunia. Baiknya adalah zaman sekarang informasi sangat mudah  diakses dan buruknya adalah informasi terlalu mudah diakses. Dalam penggunaan internet, semua informasi di dunia dapat kita ketahui di bidang apapun termasuk budaya-budaya luar. Budaya luar mulai mengikis budaya lokal secara perlahan.

Masyarakat lebih mengenal Celine Dion daripada Krisdayanti, lebih menyukai lagu-lagu barat ketimbang lagu Indonesia, baju bermerk adalah segalanya, J-pop dan K-pop, drama korea, adalah contoh-contoh budaya luar yang mengikis budaya Indonesia. Masyarakat kita terutama remaja sangat mudah dipengaruhi oleh globalisasi. Mereka cenderung menyukai makan di restoran-restoran Fast Food ketimbang makan makanan yang ada di rumahnya sendiri. Mengapa demikian? Hal-hal tersebut merupakan dampak dari globalisasi. Masyarakat Indonesia terutama remaja hari ini menganggap bahwa budaya barat lebih baik ketimbang budaya kita sendiri.

Anak kecil bisa dengan mudah mengakses situs-situs pornografi. Model-model pakaian yang sering dipakai oleh artis kesukaannya yang kemudian memunculkan hedonisme. Masyarakat mengkonsumsi barang karena keinginan bukan kebutuhan. Sebagai masyarakat Indonesia, saya melihat adanya tantangan bagi saya dan sepatutnya semua masyarakat Indonesia juga merasakan hal yang sama. Globalisasi adalah peristiwa yang berguna dan baik apabila kita mampu menyaring dan memilah informasi dan keuntungan keuntungan lainnya agar tidak merugikan diri sendiri dan bangsa negara ini.

Tantangan bagi kita masyarakar NKRI adalah mengatasi bagaimana caranya agar globalisasi-globalisasi tersebut bisa diatasi, digunakan dengan cara sebaik-baiknya dan diringgalkan berbagai informasi buruknya. Maka dari itu sebaiknya kita kurangi sifat-sifat buruk dari diri sendiri terlebih dahulu kemudian kurangi sifat buruk oengaruh globalisasi dari orang lain. Pemerintah harus memperhatikan apa-apa saja yang menjadi konsumsi masyarakatnya. Apakah baik untuk dikonsumsi atau tidak, apakah berguna atau tidak, apakah merusak moral bangsa atau tidak. Globalisasi harus disikapi dengan benar agar menjadi sebuah proses kemajuan bangsa dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun