Mohon tunggu...
Fairus Zalfa Khairunisa
Fairus Zalfa Khairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang, UNDIP

Seseorang yang suka sekali dengan grup 46 dan 48-nya Yasushi Akimoto. Senang menulis dan membaca fanfiksi. Suka belajar sejarah dan budaya. Bukan otaku, bukan pula wibu. Kebetulan suka Naruto dan Hetalia saja. Kalau tahu anime dan manga lain, ya, hanya sekadar tahu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Asyik! Mahasiswa KKN UNDIP Tim I 2023/2024 Meningkatkan Literasi secara Menyenangkan dengan Manga

7 Februari 2024   15:18 Diperbarui: 8 Februari 2024   01:44 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulur, Bendosari (19/01/2024) - Manga adalah komik khas Jepang. Manga merupakan salah satu budaya populer dari Jepang yang mendunia dan tak dapat terpisahkan dari anime. 

Di negara asalnya, Jepang, banyak sekali anime yang terkenal berawal dari sebuah manga. Manga memiliki tempat tersendiri dalam sejarah perkembangan komik tanah air sebagai salah satu ragam gaya seni gambar. Manga juga menjadi saksi bahwa Indonesia pernah dilanda Cool Japan sebelum gelombang Korean Wave menjamur di negeri ini.

Manga atau komik Jepang dikenal dengan penyajian cerita yang apik dengan sajian gambar nan menarik. Sebuah bacaan yang dibungkus dengan gambar diketahui mampu meningkatkan minat baca bagi seluruh kalangan, terutama pada anak-anak. 

Manga juga dikenal memiliki banyak manfaat, yaitu meningkatkan minat literasi, sarana hiburan yang bermanfaat, menambah wawasan, memantik imajinasi juga kreativitas, dan melatih daya ingat. 

Banyaknya manfaat baik yang terkandung dalam manga berhasil memantik ide dari salah satu mahasiswa peserta KKN UNDIP Tim I 2023/2024 untuk menggunakan komik khas Jepang itu sebagai sarana peningkatan literasi anak-anak di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. 

Dilansir dari hasil survei Program of International Student Assessment (PISA) tahun 2019, Indonesia hanya menempati posisi ke-62 dari total 70 negara. Tentu saja posisi Indonesia di survei tersebut sangat rendah.

Peningkatan literasi sejak usia muda penting dilakukan untuk menaikkan angka indeks literasi Indonesia yang memprihatinkan ini. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan literasi ini haruslah bersifat menyenangkan agar dapat diterima oleh anak-anak, terutama usia Sekolah Dasar. Anak-anak pada usia ini biasanya memiliki keterikatan pada hobi atau kegemaran mereka. 

Oleh karena itu, peningkatan literasi sejak usia Sekolah Dasar diharapkan mampu untuk menciptakan sebuah hobi yang lebih bermanfaat dan menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia nan unggul.

Penggunaan manga sebagai sarana peningkatan literasi bagi anak usia Sekolah Dasar diluncurkan sebagai salah satu program kerja monodisiplin Kuliah Kerja Nyata oleh Fairus Zalfa Khairunisa, mahasiswi S1 prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro dalam gerakan bernama "Ayo Baca Manga" yang dilaksanakan di SDN Mulur 1. Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2024 dari pukul 10.00 hingga 10.30 WIB dengan menyasar siswa-siswi kelas enam. 

Peningkatan literasi anak dengan manga berjalan dengan sangat baik oleh kurang lebih 14 orang. Program kerja ini diawali dengan pembagian poster terkait peningkatan literasi dengan manga kepada seluruh siswa-siswi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi yang terdapat dalam poster. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun