Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Dua Garis Biru" Film Melawan Arus dan Pendidikan Seks Terbaik

25 Juli 2019   11:33 Diperbarui: 25 Juli 2019   22:06 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bahkan dari sering dibawa ke dokter untuk check up kandungan dan selalu aja ada hal-hal yang bermanfaat dan edukasi kehamilan dari adegan rumah sakit ini. 

Sedangkan sikap orang tua dara awalnya merasa kecewa dan malu karena tidak mampu menjaga anak perempuan kesayangan. Kecewa adalah hal yang lumrah dari peristiwa ini namun sikap yang sedikit saya sayangkan adalah keinginan untuk memberikan anak dara kepada orang lain. 

Memang betul melahirkan adalah urusan sekali dan merawat anak adalah urusan seumur hidup namun melahirkan itu sekali dengan berbagai resiko yang akan dihadapi terutama kematian. 

Intinya dalam film ini kita akan diajarkan tentang sikap yang benar ketika menghadapi masalah ini dan kita dapat punya wawasan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan orang tua Terjadi.

Instagram/Starvisionplus
Instagram/Starvisionplus
Pada film ini juga kita akan disajikan kisah romansa dua sejoli yang dimabuk asmara. Yaitu Bima dan dara. Kita akan disajikan bagaimana pola pacaran remaja sekarang hingga beberapa terjerumus kepada hal-hal yang tidak sewajarnya. 

Lalu bagaimana keinginan untuk menyelesaikan masalah tanpa solusi atau menggugurkan kandungan. Kita juga diajarkan bagaimana kita bersikap dewasa dan menemukan solusi terbaik atas masalah yang dialami. 

Pernikahan dalam film ini pun muncul atas kedewasaan Bima untuk bertanggungjawab atas perbuatan yang ia lakukan. Lalu tanggung jawab sebagai suami yang harus dapat menafkahi dan memberi makan anak dan istri pun tersaji dengan apik dalam film ini. 

Dan hal terpenting pernikahan dini ialah pernikahan yang terjadi disaat mereka berdua belum begitu siap menghadapi problematika berumah tangga, di film ini kita ditunjukkan bagaimana Bima yang sibuk dengan bermain game layaknya anak muda yang belum menikah dan sikap-sikap mereka berdua yang belum dewasa dalam menyikapi masalah.

Film ini pun tidak terlepas dari pendidikan tentang seks dan kehamilan yang diselipkan kedalam film melalui dialog antar karakter. 

Seperti disaat kakak Bima marah kepada Bima karena terlalu bodoh menghamili anak orang dan bertanya apakah Bima tidak memakai alat kontrasepsi dalam melakukan hal tersebut (bukan untuk dicontoh kecuali jika anda sudah menikah), lalu kita mendapatkan informasi kalau kehamilan dini itu beresiko terhadap janin dan ibu nya karena tubuh perempuan diusia belasan tahun masih belum mampu dan siap untuk hamil, saat hamil pun dilarang melakukan hubungan suami istri (ya.. itu yang dimaksud), lalu rasa sakit yang ditimbulkan saat mengandung dan melahirkan, lalu informasi kalau air asi telah keluar saat sedang mengandung. 

Pesan-pesan edukasi ini sangat bermanfaat terutama untuk para remaja yang ingin menikah dan mencegah yang pacaran untuk melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun