Mohon tunggu...
Faiza Naufalia Azzahra
Faiza Naufalia Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - sejatinya kita hidup tidak untuk menyenangkan orang lain

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030055)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Penting Pengarakan Ogoh-ogoh dalam Perayaan Nyepi

3 Maret 2022   23:12 Diperbarui: 3 Maret 2022   23:26 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tepat pada tanggal 3 Maret 2022 adalah hari raya Nyepi bagi umat Hindu. Banyak sekali ritual ataupun upacara yang dilakukan oleh umat Hindu dalam merayakan hari raya Nyepi ini, salah satunya adalah upacara pengerupukan. Dilansir dari dapobas.kemdikbud bahwa Pengerupukan adalah tradisi yang masih bertahan di daerah Bali. Diadakan sebelum perayaan Nyepi, pada saat itu, akan ada banyak Ogoh ogoh yang turun ke jalan-jalan di Bali. Ogoh ogoh melambangkan elemen buruk yang harus dihancurkan dan membawa kembali unsur yang baik untuk lingkungan.

Kata ogoh ogoh pasti sudah tidak asing lagi bagi masyarakat bali, tetapi hal ini mungkin masih sangat asing bagi masyarakat diluar bali. Ogoh ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan bali yang menggambarkan kepribadian bhutakala yang bergestur seram, bhuta yang berarti (alam semesta) dan kala berarti (waktu). Ogoh ogoh dipercayai adalah sosok yang menguasai alam semesta pada waktu tertentu. Ogoh ogoh dibuat dengan bentuk yang seram sebagai simbol hal hal negatif didunia, ogoh ogoh diarak keliling desa agar aura aura negatif di lingkungan sekitar diserap kedalam ogoh ogoh.

Ogoh ogoh diarak keliling desa dengan tujuan agar kekuatan negatif yang ada disekitar desa bisa ikut bersama ogoh ogoh dan hanya tersisa aura aura positif saja. Beban berat yang mereka gendong adalah sebuah sifat negatif seperti cerminan sifat sifat raksasa ketika manusia menyadari hal ini, dan akhir dari pengarakan ogoh ogoh ini masyarakat akan membakar ogoh ogoh dan figur raksasa ini, ketika semua beban akan sifat sifat negatif yang selama ini mengambil atau memboroskan begitu banyak energi kehidupan seseorang maka seseorang akan siap memulai hal yang baru. Besoknya adalah hari penyepian dirayakan dengan menyepi tanpa aktivitas ibaratnya memulai tahun yang baru dengan selembar kertas putih bersih yang kosong. Perayaan ogoh ogoh ini bukan pemujaan tetapi simbolisasi keseimbangan dunia baik dan buruk.

Tidak ada waktu yang akurat tentang kapan kemunculan ogoh-ogoh ini sendiri, namun diperkirakan ogoh ogoh  ini sudah dikenal sejak zaman dalem balingkang yang dulunya disebut dengan barong landung yang merupakan perwujudan dari raja jayapangus dan putri kangcingwi. Diketahui pula bahwa ogoh ogoh  digunakan pada saat ritual pitrayatne atau pengabenan winangun dan ogoh ogoh pada saat pengerupukan ini merupakan perkembangan era baru sejak tahun 1980 an dan merupakan cikal bakal dari munculnya ogoh ogoh yang kita kenal saat ini. Ogoh ogoh mulai populer sejak dilombakan pada pesta kesenian bali pada tahun 1990. Kini ogoh ogoh menjadi sangat populer bahkan menjadi salah satu budaya yang pasti dilaksanakan saat pengerupukan sebelum nyepi.

Ogoh ogoh sendiri memiliki peranan sebagai gambaran atau simbol prosesi penetralisiran kekuatan kekuatan buthakala atau sifat negatif yang ada dalam diri manusia dan sekelilingnya. pawai atau arakan ogoh ogoh  dilaksanakan setiap satu tahun sekali yaitu pada pengerupukan sasi tilem kesanga atau bulan mati pada bulan ke sembilan sebelum hari raya nyepi. Jika dilihat  dari namanya ogoh ogoh berasal dari bahasa bali yaitu  ogah-ogah yang berarti digoyang goyangkan, kebanyakaan ogoh ogoh diwujudkan dalam bentuk  raksasa, iblis atau bentuk menyeramkan lainnya dengan tujuan menjadi perwujudan energi negatif yang ada didalam diri manusia.

Pada awal mula diciptakan ogoh ogoh dibuat dari rangka kayu  dan bambu sederhana, kemudian rangka kayu tersebut dibentuk lalu dibungkus dan ditempelkan dengan kertas yang dicampur dengan lem dan dengan perkembangan jaman modern yang maju pesat ogoh ogoh makin berinovasi dan dibuat lebih menarik, kini ogoh ogoh dapat dibuat dengan rangka besi dirangkaikan dengan bambu yang dianyam, lalu tubuh ogoh ogoh dibungkus dengan gabus atau sterofom dengan teknik pengecatan, tidak hanya itu saja tema ogoh ogoh  pun diharapkan bisa sesuai dengan nilai agama hindu yaitu tidak terlepas dari tuhan, manusia dan buthakala, sebagai penyeimbang hubungan ketiganya makna yang terkandung dalam pawai ogoh ogoh merupakan cerminan sifat negatif pada diri manusia.

Kreatifitas para pemuda pun terus berkembang setiap tahunnya, bahkan para pemuda mengkreasikan ogoh ogoh yang mampu bergerak dengan sensor suara elektrik dan suara gamelan. Saat inipun ogoh ogoh tidak hanya menjadi budaya atau tradisi umat hindu di bali ogoh ogoh pun berkembang hingga ke beberapa wilayah diindonesia bahkan hingga ke negara belgia. Biaya pembuatan ogoh ogoh inipun bervariasidan ada yang mencapai angka puluhan juta. Untuk proses pengerjaan dari ogoh ogoh ini sendiri bahkan bisa memakan waktu hingga satu bulan.

Dibawah ini akan dituliskan tentang Tata cara ataupun langkah langkah yang bisa dilakukan dalam pembuatan ogoh ogoh.

  • Langkah awal yang dilakukan saat pembuatan ogoh ogoh adalah membuat kerangka badan ogoh ogoh. Dalam membuat kerangka ini bisa menggunakan gulungan bambu yang sudah diiris atau pun bisa menggunakan gabus
  • Setelah selesai membuat kerangka dari ogoh ogoh langkah selanjutnya adalah menempelkan kertas seperti koran atau juga bisa menggunakan kardus dan semacamnya
  • Lalu langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat kerangka dari ogoh-ogoh langkah selanjutnya adalah menempelkan kertas seperti koran atau juga bisa menggunakan kardus dan semacamnya, penempelan kertas ini bisa menggunakan isolasi ataupun plester dan sejenisnya
  • Setelah selesai dalam proses penempelan kertas langkah berikutnya adalah penempelan kertas semen
  • Lalu setelah itu Ogoh Ogoh pun dilapisi dengan plamir tembok
  • Setelah dilapisi dengan plamir tembok langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengamplas agar permukaan ogoh-ogoh memiliki tekstur yang halus
  • Langkah berikutnya adalah pengecatan, pengecatan dilakukan sesuai dengan warna dari karakter yang akan dibuat
  • Setelah pengecatan hal yang dilakukan selanjutnya adalah merias ogoh ogoh agar terlihat seperti karakter yang seram
  • Setelah pembuatan tubuh dari ogoh ogoh selesai selanjutnya adalah pembuatan alas untuk mengarak ogoh ogoh menggunakan bambu, pembuatan alas ini dibuat dengan bentuk kotak kotak, setiap kotaknya akan dimasuki oleh 1 orang yang akan mengarak ogoh ogoh nantinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun