Mohon tunggu...
Faiz istikhori
Faiz istikhori Mohon Tunggu... Penulis - Manusia dalam mencari jati diri

Menikmati hidup dengan cara yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi dalam pandangan Al-Qur'an

27 Juni 2021   13:48 Diperbarui: 27 Juni 2021   14:17 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Toleransi dalam bahasa Arab disebut "Tasamuh"artinya bermurah hati, yaitu bermurah hati dalam pergaulan. Kata lain dari tasamuh ialah "tasahul" yang artinya bemudah-mudahan. Toleransi mengajarkan hendaknya kita mempunyai sifat sifat lapang dada, berjiwa besar, luas pemahaman dan tidak memaksakan kehendak sendiri, memberikan kesempatan kepada orang lain berpendapat sekalipun berbeda dengan pendapat kita. Semua itu adalah dalam rangka menciptakan kerukunan hidup beragama dalam masyarakat. Dengan demikian adanya perbedaan paham dalam suatu masalah, seperti agama dan keyakinan tidak boleh menjadi sebab untuk mengadakn garis pemisah dalam pergaulan. Jadi toleransi menghendaki adanya kerukunan hidup diantara manusia yang bermacam paham serta harmonisasi pergaulan antara mereka yang jauh dari sikap kaku apalagi yang bersifat konfrontatif.

Islam memperbolehkan umatnya berhubungan dengan umat agama lain. Toleransi antarumat beragama dalam batasan muamalah, yaitu batas batas hubungan kemanusiaan dan tolong menolong sosial kemasyarakatan. Adapun dalam aqidah dan ibadah secara tegas melarang umtuk bertoleransi. Ini berarti keyakinan umat Islam kepada Allah tidak sama dengan keyakinan parapenganut agama lain terhadap tuhan tuhan mereka. Demikian juga dengan tata cara ibadanya, bahkan Islam melarang penganutnya mencela Tuhan Tuhan dalam agama manapun. Maka kata Toleransi dalam Islam bukanlah "barang baru" tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan sejak agama Islam itu lahir.

Kata toleransi secara eksplisit memang tidak ditemukan dalam al-Qur'an, namun bila yang dimaksud adalah sikap saling menghargai menerima serta menghormati keragaman budaya, perbedaan berekspresi maka al-Qur'an secara terang-terangan banyak menyinggung tema-tema diatas. 

Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat modern yang demokratis adalah menampilkan sikap yang menghargai kemajemukanperbedaan suku, ras, etnis, budaya maupun agama. Masyarakat majemukmemiliki budaya dan aspirasi yang berbeda-beda satu sama lain tetapi memiliki kedudukan setara, tidak ada superioritas antar suku, ras, etnis, maupun agama. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menimbulkan konflikantar suku, ras, etnis budaya maupun agama apabila tidak disikapi secarabaik. Hampir semua masyarakat yang berbudaya kini mengakui kemaemukansosial tetapi kenyataanya masih timbul konflik-konflik.

Adanya toleransi antar umat beragama merupakan hal yang sangatpenting, sebab keberadaan toleransi dapat menciptakan kerukunan hidup antarumat beragama. Toleransi merupakan awal adanya kerukunan, tanpa adanyatoleransi tidak mungkin ada sikap saling hormat-menghormati, kasih-mengasihi dan gotong-royong antar umat beragama. Tetapi pada masasekarang ini toleransi sering disalah-artikan dengan mengakui kebenaransemua agama, sehingga tidak jarang ada orang mengikuti perayaankeagamaan lain tanpa diketahui, apakah itu acara biasa atau acara meriahdengan dalih toleransi.

Toleransi berasal dari bahasa latin, "tolerare" yang berarti menahan diri, bersikap sabar, menghargai orang lain berpendapat lain, berhati lapangdan tenggang rasa terhadap orang yang berlainan pandangan atau agama.Dalam kamus besar bahasa Indonesia diterangkan bahwa toleransi adalahbersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan) yangberbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri.

Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada suka rela dan kelembutan. Unesco mengartikan tolerasi sebagai sikap salingmenghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragamanbudaya kebebasan berekspresi dan karakter manusia. Toleransi haarusdidukung oleh cakrawala pengetahuan yang luas, bersiakap terbuka, dialog kebebasan berfikir dan beragama. Pendek kata toleransi setara dengan sikap positif, dan menghargai orang lain dalam rangka menggunakan kebebasan asasi sebagai manusia.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi sosial. Manusia beragama secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaulbukan hanya kelompoknya sendiri. Tapi juga dengan kelompok berbedaagama. Umat beragama mesti berupaya memuncukkan toleransi untuk menjaga kestabilan sosial sehingga tidak terjadi benturan-benturan ideologidan fisik di antara umat beragama.

Dalam bahasa Inggris "tolerance" yang berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Sedangkan dalam bahasa Arab istilah ini merujuk kepada kata "tasamuh" yaitu saling mengizinkan atau saling memudahkan.

Sedangkan dalam pandangan para ahli, toleransi mempunyai beragam pengertian. Micheal Wazler (1997) memandang toleransi sebagai keniscayaandalam ruang individu dan ruang publik karena salah satu tujuan toleransiadalah membangun hidup damai (peaceful coexistence) diantara berbagai kelompok masyarakat dari berbagai perbedaan latar belakang sejarah,kebudayaan dan identitas. Sementara itu, Heiler menyatakan toleransi yang diwujudkan dalam kata dan perbuatan harus dijadikan sikap menghadapipluralitas agama yang dilandasi dengan kesadaran ilmiah dan harus dilakukandalam hubungan kerjasama yang bersahabat dengan antar pemeluk agama.Secara sederhana, toleransi atau sikap toleran diartikan oleh Djohan Efendi sebagai sikap menghargai terhadap kemajemukan. Dengan kata lain sikap ini bukan saja untuk mengakui eksistensi dan hak-hak orang lain, bahkan lebihdari itu, terlibat dalam usaha mengetahui dan memahami adanya kemajemukan.

Maka diri itu dapat diambil kesimpulan bahwa toleransi adalah sikap menghargai perbedaan dan juga pandangan. Dalam kehidupan sehari-hari perlu adanya sikap toleransi agar manusia dapat hidup berdampingan dan tidak terjadi gesekan-gesekan antar sesama manusia yang berbeda pandanganataupun keyakinan. Namun tidak semua memiliki sikap toleransi, sehingga masih sering terjadi pertikaian antar golongan, ras, ataupun agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun