Mohon tunggu...
Faisol  rizal
Faisol rizal Mohon Tunggu... Freelancer - akademisi, penulis lepas

Berbahagia dengan Membaca, Berbagi dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengubah "Insecure" Menjadi Bersyukur ala Kaum Stoa

24 Agustus 2020   18:33 Diperbarui: 25 Agustus 2020   16:29 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Insecure. (sumber gambar: Nate Neelson on Unsplash)

Dengan hanya melihat apa yang dibagikan orang lain di media sosialnya, tak jarang muncul kekhawatiran-kekhawatiran terhadap pencapaian diri sendiri yang dianggap belum ada apa-apanya dibandingkan apa yang telah dicapai orang lain. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Banyak kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul, baik dalam hal pendidikan yang sedang dijalani, relationship yang sedang terjalin, pekerjaan atau karir yang sedang dibangun, maupun mungkin terkait status yang masih jomblo.

Lantas, apakah kehawatiran-kekhawatiran itu merupakan hal yang normal? Banyak yang bilang kekhawatiran tersebut merupakan hal yang normal dan bersifat manusiawi. 

Tetapi, pada dasarnya perasaan khawatir tersebut dapat dikurangi dan memang semestinya dikurangi karena menimbulkan banyak sisi negatif.

1. Menghabiskan Energi Pikiran

Berpikir, termasuk mengkhawatirkan segala sesuatu secara berlebih adalah aktivitas yang membutuhkan energi. Tentunya hal ini merugikan kalau sebenarnya energi tersebut dapat dialihkan untuk hal-hal lain yang lebih produktif.

2. Menghabiskan Waktu dan Uang

Saat kita mengkhawatirkan sesuatu tanpa menghasilkan solusi, pada saat itu juga kita telah membuang banyak waktu yang sebenarnya bisa kita gunakan untuk hal lain. Selain itu, kekhawatiran berlebih bisa menghabiskan uang apabila  untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut  membuat kita mengeluarkan uang untuk hal-hal yang "dianggap" menenangkan pikiran padahal tidak efektif.

3. Menganggu Kesehatan Tubuh

Anggapan bahwa pikiran dan tubuh merupakan sesuatu hal yang terpisah tidaklah sepenuhnya benar. Para ilmuwan di bidang kesehatan menemukan bahwa pikiran dan kesehatan memiliki hubungan dua arah yang saling mempengaruhi.

Kebijaksanaan Ala "Kaum Stoa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun