Ketujuh sombong, merasa lebih baik atau lebih penting dari orang lain. Merasa dibutuhkan oleh semua orang.
Tapi apakah seberat itu, masa ada dosa-dosa besar di perpustakaan. Mengapa ada tujuh, tidak tiga, atau lima saja. Setuju atau tidak, tampaknya daftar itu diturunkan dari ajaran keagamaan dan dipercaya sebagai dosa pokok. Dari yang pokok dan dikerjakan terus bisa lahir perbuatan-perbuatan jahat lainnya.
Perpustakaan mau tidak mau harus mengevaluasi dirinya, jangan merasa sebagai lembaga yang penting dan diperlukan orang. Apalagi ada saingan dari internet yang nyatanya bisa buat belajar tanpa harus repot datang ke sekolah dan ke perpustakaan. Berkah dari kemajuan teknologi informasi.
Tujuh dosa pustakawan mungkin terasa berlebihan dan dicari-cari. Berlawanan dengan kamu yang maunya enak-enak. Kamu mau tujuh pintu surga, tujuh bidadari. Tapi anggap itu sebagai peringatan. Kamu pustakawan jangan merasa hebat sebab pekerjaanmu besok hari bisa diambil anak-anak yang pinter TI. Kamu mau mengerjakan apa?