Mohon tunggu...
Faisalbjr
Faisalbjr Mohon Tunggu... Dosen - hhmm

please wait...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekali Lagi The Shawshank Redemption: Tentang Perpustakaan Bang Napi

5 April 2021   16:49 Diperbarui: 19 April 2021   13:45 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wikipedia

Watch ye, therefore, for ye know not when the master of the house cometh. Markus 13: 35.

 I am the light of the world. Ye that followeth me shall have the light of life. Yohanes 8: 12.

Kalau kamu pustakawan, kamu pasti suka mendengar ada film tentang perpustakaan, atau bagiannya yang menceritakan tentang buku dan perpustakaan. Kamu mahasiswa Jurusan Perpustakaan tentu akan senang sekali ada film yang jalan ceritanya ada kegiatan seperti kamu melayani orang-orang yang haus pengetahuan dengan menyediakan bacaan untuk mereka. Dan itu dilakukan di dalam penjara, tempat hukuman bagi mereka yang didakwa berbuat kejahatan. Lalu ada film bagus yang menceritakan itu di dalam lakonnya.

Kamu yang sudah nonton akan setuju bahwa The Shawshank Redemption (TSR, rilis 1994) adalah film yang menarik. Ratingnya di Rotten Tomatoes 8.24/10, di Metacritic 80/100, dan di IMDB, Internet Movie Database 9,3 /10. Banyak pula review yang memujinya.

Karena mampu mengangkat aspek kultural, historis dan estetis secara signifikan, maka film ini pada tahun 2015 masuk dalam National Film Registry Amerika Serikat. NFR adalah upaya lembaga preservasi film di Amerika yang misinya memastikan kelestarian film dengan mempertimbangkan pemilihan film yang usianya minimal 10 tahun setelah rilis pertama.

Di dalam daftar NFR ada Blacksmith Scene yang rilis pertama di tahun 1894. Wah umurnya lebih dari satu abad ya. Tahun kemarin ada The Dark Knight yang rilis 2008. Yak kamu betul, itu film tentang Batman si pahlawan super dari Gotham City.

Di Indonesia kita punya film-film klasik yang dibuat setelah masa kemerdekaan, yang menjadi medium untuk mempelajari sejarah perjuangan bangsa sekaligus sejarah perfilman Indonesia. Film-film tersebut kondisinya memprihatinkan. Penyimpanan serta perawatannya membutuhkan biaya besar. Namun karena kontennya yang sangat berharga, maka film lawas tetap perlu dijaga kelestariannya.

Melalui film kita juga bisa melihat representasi berbagai profesi, segi karakteristik pekerjaannya, pelakunya dan sikap masyarakat terhadap profesi itu sesuai penggambaran yang diberikan oleh pembuat cerita, sutradara dan aktor-aktor yang memainkannya.

Film, seperti halnya komik, novel, cerpen adalah karya budaya yang kreatornya mengomunikasikan pesan-pesan kepada pembaca dan pemirsa, melalui gambaran sesuatu hal dalam kehidupan meskipun hanya cerita fiktif. Akan tetapi cerita itu sering terinspirasi dari peristiwa, tempat, orang, maupun pekerjaan yang riil.

Oh ya, di film TSR ada pohon oak yang menjadi salah satu lokasi syutingnya. Pohon itu menjadi ikonik dan disebut Shawshank tree. Umurnya disebut 200 tahun. Sayangnya ia sekarang sudah tidak ada lagi karena tersambar petir di bulan Juli 2011. Nah kalau di Indonesia ada lokasi bernama Gereja Ayam yang menjadi populer setelah dimunculkan dalam film AADC 2.

Kamu bisa baca profil TSR di Kompasiana, sebab sudah ada beberapa artikel yang menuliskannya. Supaya lebih rame sekarang kita akan lihat dari sudut cerita tentang perpustakaan. Yup, kenapa perpustakaan?

Bang napi kita bernama Andy Dufresne, dihukum di penjara Shawshank State Penitentiary atas dakwaan pembunuhan. Andy yang seorang bankir ditugaskan di bagian binatu penjara. Setelah membantu staf penjara dalam urusan harta warisan dengan keahliannya, ia dipindahkan ke perpustakaan yang di situ sudah ada seorang napi tua bernama Brooks.

Di situlah kita saksikan kegigihan Andy sampai berhasil menambah banyak koleksi hingga perpustakaan penjara Shawshank menjadi yang terbaik di kawasan New England.

Penjara atau yang disebut juga dengan lembaga pemasyarakatan (lapas) sebagai tempat rehabilitasi narapidana menyediakan sarana untuk memperoleh hiburan, informasi dan pengetahuan. Meskipun berada di balik jeruji besi, para napi disediakan bacaan sebagai hak yang dijamin oleh negara. Seperti di Indonesia ada UU Pemasyarakatan No 12 1995 yang juga mengatur supaya para terhukum itu dapat melakukan ibadah, mendapatkan makanan yang layak dan pelayanan kesehatan.

Kesempatan mereka nonton tv, membaca buku, majalah dan beraktivitas lain, di samping mengakomodir hak-hak narapidana juga bermanfaat membuka pikiran dan mental penghuni penjara itu untuk masuknya nilai-nilai positif. Lembaga pemasyarakatan mengadakan program pelatihan keterampilan, olahraga, pemberian motivasi dan peningkatan spiritual keagamaan. Selayaknya koleksi perpustakaan juga mendukung misi tersebut.

Suatu waktu Samuel Norton kepala penjara mengunjungi Andy yang sedang membaca Bible di dalam selnya. Ada bagian yang kau sukai? tanya Norton memulai pertukaran kutipan.

"Oleh karena itu, waspadalah karena kau tak tahu kapan tuan rumah datang."

“Markus 13: 35,” Norton menyebut letak kutipan Andy

Tapi Norton lebih suka:

"Aku adalah cahaya dunia. Barangsiapa yang mengikutiku, dia takkan tersesat."

Andy menunjukkan letaknya, Yohanes 8: 12.

Kedua orang ini sepertinya sama-sama akrab dengan kitab suci.

Penting bagi lembaga pemasyarakatan untuk menyediakan bacaan keagamaan sebagai bagian dari pembinaan mental penghuni ketika menjalani hukuman. Membaca kitab suci, buku agama, ikut ceramah ustadz dan pemimbing rohani bisa memperkuat perilaku positif dan semangat hidup mereka yang sedang dirampas hak kemerdekaannya itu. Juga sebagai persiapan apabila mereka sudah selesai menjalani hukuman.

Akan tetapi tujuan pemenjaraan tidak selalu berhasil. Kita sering dengar alumni lapas malah semakin mahir karena sudah berguru dengan para kriminal sesama napi. Pergaulan di dalam dan kondisi lapas yang buruk tidak mendukung program rehabilitasi. Pegawai yang korup dan narapidana saling mengambil keuntungan.

Penjaga dan kepala penjara Shawshank menyuruh Andy mengerjakan perencanaan keuangan, sebagai financial advisor gratis buat mereka. Itulah mengapa ia dipindahkan ke perpustakaan, supaya bisa menerapkan keahliannya sebagai money man tanpa gangguan.

Di ruangannya Brooks menunjukkan buku-buku kepada Andy. Nyatalah bagi para narapidana bahwa mereka butuh buku-buku baru atau koleksi yang berbeda. Administrator penjara tidak mau menyediakan dana, karena itu Andy menulis surat setiap minggu kepada dewan negara untuk minta bantuan, namun tidak pernah ada jawaban.

Enam tahun berlalu barulah pemerintah mengirimkan buku-buku dan uang 200 dollar. Maksudnya supaya Andy tidak lagi mengirim surat kepada mereka.

Andy tidak bisa dibungkam hanya dengan 200 dollar. Ia benar-benar mengirim surat lagi dua kali tiap minggu, membuat pemerintah memberikan lagi 500 dollar. Dengan uang sebanyak itu Andy membeli kiloan buku. Ia juga bekerja sama dengan klub buku dan kelompok amal. Kiriman koleksi datang ke Shawshank, sehingga ruangan perpustakaannya harus direnovasi dan ditata ulang.

Kegigihan Andy terbayar dengan predikat perpustakaan penjara terbaik di New England, yaitu wilayah yang meliputi enam negara bagian: Maine, Vermont, New Hampshire, Massachusetts, Connecticut, dan Rhode Island.

Para napi mengklasifikasi buku-buku menurut isi atau subjeknya. Ada Fiksi, Pendidikan, Keahlian, Hobi, dst. Klasifikasi adalah suatu cara mengelompokkan koleksi berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki. Kamu juga bisa mengatur koleksi bukumu sesuai penulis idolamu. Misalnya kamu suka Tere Liye, karya dia akan ngumpul di rak yang sama.

Hasil klasifikasi akan muncul di dalam katalog. Gunanya katalog adalah memudahkan orang menemukan karya berdasarkan tema tertentu atau pengarang tertentu atau jenis karya itu. Buku, majalah, rekaman musik dan film dipisahkan tempatnya. Musik dan film memerlukan penyimpanan dan pemutar khusus, tidak ditaruh di rak seperti buku dan majalah.

TSR adalah film tentang pembobolan penjara. Saat Andy dan kawan-kawan bekerja mengolah buku muncullah Alexandre Dumas membawa The Count of Monte Cristo….

Kau tahu itu buku tentang apa?

Kau akan menyukainya, itu tentang pembobolan penjara.

Harus kita masukkan ke dalam Pendidikan juga?

Hidup Andy akan berakhir di Shawshank sesuai vonisnya dua kali hukuman seumur hidup, tetapi harapan akan kebebasan tidak pernah mati. Bang napi kita yang sudah bikin gebrakan dengan perpusnya ini kemudian berhasil membobol penjara dan melarikan diri untuk meraih kebebasannya. 

Adakah si Pangeran dari Monte Cristo telah menginspirasinya?

Catatan: Kamu bisa baca artikel tentang perpustakaan penjara dan ulasan TSR antara lain di sini:

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/download/22838/20884

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Shawshank_Redemption

https://www.gradesaver.com/the-shawshank-redemption

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun