agama. Bahkan, sebagian besar dari kita memiliki agama. Meskipun, tidak sedikit juga yang tetap mempertahankan kepercayaan-kepercayaan yang diwariskan nenek moyang kita.Â
Tentu saja, kita semua mengenal yang namanyaLalu, pertanyaan yang patut kita kemukakan sekarang ialah sebenarnya apa itu agama? Kali ini, saya akan memberikan empat sudut pandang dan pengertian tentang agama.Â
Pertama, secara peradaban
Agama, secara peradaban merupakan salah satu bentuk kemajuan peradaban manusia. Kemajuan peradaban manusia dalam hal ini ialah dalam berpikir, bahwa semakin manusia mampu menggunakan akal sehatnya maka manusia semakin mampu memperkuat keyakinan dan kepercayaannya terhadap Tuhan. Inilah yang kemudian mendorong manusia membuat agama.Â
Kedua, secara adat dan budaya
Kita sadari atau tidak, nyatanya agama merupakan bentuk pemujaan dan penyembahan sama seperti bentuk pemujaan dan penyembahan sebelum kelahiran agama. Hanya saja, sebelum hadirnya agama praktik pemujaan yang dilakukan manusia cenderung merusak nilai kemanusiaan. Bayangkan pemujaan yang dilakukan dengan ritual kurban atau tumbal, mulai dari persembahan ternak, hingga manusia. Bukankah itu menyeramkan?Â
Ketiga, secara sosiologis
Agama, secara sosiologis adalah sebagai bentuk kesadaran bersama suatu masyarakat, terhadap sosok yang paling berkuasa di luar diri mereka yang kini kita mengenal sosok tersebut sebagai Tuhan. Selain itu, agama secara sosiologis juga dapat dikatakan sebagai sebgai institusionalisasi keyakinan spiritual kepada Tuhan. Artinya, agama tidak lain sebagai organisasi spiritual.Â
Keempat, secara teologis
Agama, diyakini sebagai salah satu jalan menuju Tuhan. Bahwasannya, agama dapat menjadi jembatan antara manusia dengan Tuhan. Pandangan teologis inilah, yang kemudian membuat manusia menjadikan agama sebagai neraca bagi perilaku-perilaku manusia. Dari sinilah, lahirnya konsep surga dan neraka.Â
Lalu, bagaimana dengan sudut pandang dan pengertian kita selaku manusia bangsa Indonesia terhadap agama? Â Apakah diakui sebagai buah dari kemajuan berpikir manusia? Â Ataukah sebagai salah satu bentuk warisan adat dan budaya? Â Atau sebagai kesadaran bersama terhadap sang Ilahi.? Â Ataukah sebagai jalan menuju Tuhan?Â