Masjid tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga pusat kegiatan dakwah dan pendidikan umat Islam. Di dalamnya terdapat satu elemen penting yang selalu menjadi perhatian jamaah, yaitu mimbar masjid. Dari mimbar inilah imam atau khatib menyampaikan khutbah, ceramah, dan nasihat kepada jamaah.
Lebih dari sekadar tempat berdiri, mimbar memiliki makna simbolik dan fungsional yang sangat besar dalam syiar Islam.
Sejarah Singkat Mimbar Masjid
Mimbar sudah dikenal sejak masa Rasulullah SAW. Pada awalnya, Rasulullah berdiri di atas batang pohon kurma saat menyampaikan khutbah. Namun, seiring bertambahnya jamaah, dibuatlah mimbar sederhana dari kayu dengan tiga anak tangga.
Dari situlah lahir tradisi penggunaan mimbar masjid khutbah Jumat, yang kemudian berkembang menjadi bagian penting dalam arsitektur masjid di seluruh dunia.
Fungsi Utama Mimbar Masjid
1. Sarana Dakwah dan Edukasi
Mimbar masjid berfungsi sebagai media penyampaian pesan dakwah kepada jamaah. Melalui khutbah Jumat, ceramah, maupun kajian, mimbar menjadi tempat penyebaran ilmu dan nilai-nilai Islam.
2. Simbol Keilmuan dan Kewibawaan
Seorang khatib yang berdiri di atas mimbar menandakan posisi sebagai penyampai amanah ilmu dan nasihat agama. Dari sinilah jamaah memperoleh bimbingan spiritual yang menenangkan hati.
3. Pusat Perhatian Jamaah
Dengan ukuran dan posisi mimbar yang lebih tinggi, mimbar membantu khatib terlihat dan terdengar jelas oleh jamaah, sehingga pesan yang disampaikan lebih efektif diterima.
4. Penunjang Kekhusyukan Ibadah
Desain mimbar yang baik---baik dari segi tinggi, bahan, maupun posisi---membantu menciptakan suasana khusyuk dan tertib selama ibadah berlangsung.