Bagi umat Islam, masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga pusat aktivitas dakwah, pendidikan, dan pembinaan umat. Salah satu elemen penting di dalamnya adalah mimbar masjid. Selama ini, banyak orang menganggap mimbar hanya sebagai tempat khatib berdiri ketika menyampaikan khutbah Jumat. Padahal, fungsi mimbar jauh lebih luas dan sarat makna.
Sejarah dan Makna Mimbar Masjid
Mimbar sudah dikenal sejak masa Rasulullah SAW. Saat itu, Nabi menggunakan tiga anak tangga kayu sebagai tempat berdiri agar lebih jelas terlihat dan terdengar oleh jamaah. Dari situlah lahir tradisi penggunaan mimbar dalam setiap khutbah.
Lebih dari sekadar sarana teknis, mimbar masjid juga menjadi simbol keilmuan dan amanah. Khatib yang berdiri di atas mimbar memikul tanggung jawab besar untuk menyampaikan pesan kebenaran kepada umat.
Fungsi Mimbar Masjid di Masa Kini
Seiring berkembangnya zaman, fungsi mimbar semakin meluas. Berikut beberapa peran pentingnya:
Tempat Khutbah Jumat dan Ied
Fungsi utama mimbar tentu sebagai tempat khatib menyampaikan khutbah Jumat, Idul Fitri, maupun Idul Adha. Dengan adanya mimbar, jamaah dapat melihat dan mendengar lebih jelas.Media Dakwah
Mimbar khutbah juga digunakan saat tabligh akbar, ceramah keagamaan, hingga kajian rutin. Dengan berdiri di podium, dai lebih mudah menyampaikan pesan kepada jamaah dalam jumlah besar.Simbol Wibawa
Kehadiran mimbar memberikan kesan formal dan berwibawa. Seorang khatib atau penceramah yang berdiri di atas mimbar lebih dihormati karena posisinya yang tinggi menandakan kedudukan ilmu.Elemen Estetika Masjid
Selain fungsional, mimbar masjid juga menjadi bagian dari desain interior. Banyak masjid memilih mimbar minimalis modern, ada juga yang mempertahankan mimbar ukiran kayu klasik sebagai penambah keindahan.
Jenis-Jenis Mimbar Masjid
Mimbar Kayu: Biasanya dipilih karena kehangatan dan nilai artistik. Ukiran tradisional sering menambah kesan klasik.
Mimbar Stainless / Aluminium: Lebih modern, ringan, dan mudah dipindahkan. Cocok untuk masjid yang ingin desain minimalis dan bersih.
Mimbar Permanen: Dibangun menyatu dengan dinding masjid, biasanya kokoh dan berukuran besar.
Mimbar Portable / Podium: Praktis digunakan di masjid kecil atau mushola, bisa dipindahkan sesuai kebutuhan acara.
Tips Memilih Mimbar Masjid
Sesuaikan dengan Ukuran Masjid -- Mimbar besar cocok untuk masjid raya, sementara masjid kecil sebaiknya menggunakan podium minimalis.
Perhatikan Material -- Pilih bahan tahan lama seperti kayu jati atau stainless steel agar awet dan mudah dirawat.
Desain yang Serasi -- Pastikan mimbar menyatu dengan interior masjid sehingga terlihat harmonis.
Pertimbangkan Mobilitas -- Jika sering digunakan untuk kegiatan lain, pilih mimbar portable yang mudah dipindahkan.
Mimbar sebagai Pusat Penyebaran Ilmu
Mimbar masjid bukan hanya penunjang khutbah, tetapi juga pusat penyebaran ilmu. Dari mimbar inilah pesan-pesan moral, nasihat, hingga pengetahuan Islam disampaikan. Maka, mimbar memiliki kedudukan strategis dalam membangun generasi beriman dan berakhlak mulia.
Kesimpulan
Mimbar masjid adalah lebih dari sekadar tempat khutbah. Ia merupakan simbol dakwah, pusat penyebaran ilmu, serta elemen penting dalam estetika masjid. Baik berbentuk podium sederhana maupun mimbar permanen yang megah, keberadaannya selalu mendukung kelancaran ibadah dan syiar Islam.
Dengan memilih mimbar yang tepat---kokoh, serasi, dan fungsional---masjid tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga semakin hidup sebagai pusat dakwah dan pendidikan umat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI