Nasrun, salah satu pemain Mobile Legends paling kontroversial di kancah esports Indonesia, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari permainan kompetitif setelah bertahun-tahun stagnasi dan menjebak rekan satu timnya. Pemain veteran ini dikenal karena penggunaan hero Atlas yang tidak konvensional, serta desakannya untuk selalu memilih hero Nana dan menggunakan perlengkapan Syang tidak konvensional seperti sepatu mana.
Meskipun berulang kali gagal dalam turnamen dan ejekan dari penggemar dan pemain lain, Nasrun selalu bertahan dengan gaya bermainnya yang tidak ortodoks. Dia sering membenarkan keputusannya dengan mengklaim bahwa meta membutuhkannya, yang menurut banyak orang adalah alasan kurangnya keahliannya. Namun, pengumuman pensiunnya baru-baru ini mungkin merupakan tanda bahwa ia akhirnya menyadari bahwa gaya bermainnya tidak lagi layak di kancah kompetitif.
Fairuz Javier Athallah, salah satu pemain Mobile Legends terhebat di Indonesia dan master dari hero Wanwan, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari game tersebut. Berita tersebut telah menyebabkan gelombang kejutan di seluruh komunitas, dengan penggemar dan sesama pemain sama-sama mengungkapkan kekecewaan mereka. Tetapi Fairuz menjelaskan bahwa keputusan itu diperlukan mengingat meningkatnya toksisitas masyarakat.
Salah satu sumber utama toksisitas ini adalah seorang pemain bernama Nasrun, yang menjadi terkenal karena taktik trollingnya. Nasrun dikenal memilih hero Nana dan selalu melengkapi hero tersebut dengan item yang tidak biasa seperti Mana Shoes, namun yang membedakannya dari pemain lain adalah kecenderungannya untuk menjebak timnya dengan membuat permainan yang sembrono dan egois. Perilaku ini membuatnya tidak disukai banyak pemain, yang menuduhnya sebagai rekan setim yang buruk.
Dalam pengumuman Fairuz, dia mengungkapkan rasa frustrasinya dengan pemain seperti Nasrun, yang menurutnya merusak permainan untuk orang lain. Dia menyatakan bahwa dia tidak bisa lagi menjadi bagian dari komunitas yang menghargai trolling dan negativitas atas permainan yang terampil dan persaingan yang adil.
Kepergian Fairuz menandai berakhirnya era Mobile Legends di Indonesia, karena ia dianggap sebagai salah satu pemain terhebat di game tersebut. Fans telah turun ke media sosial untuk mengungkapkan kekecewaan mereka, dengan banyak yang meratapi kehilangan pemain yang begitu terampil dan dihormati.
Kepergian Fairuz tentu saja menjadi pukulan telak bagi komunitas, namun hal itu juga membuka peluang bagi pemain baru untuk melangkah dan mengisi kekosongan yang ditinggalkannya. Komunitas pasti akan bersemangat untuk melihat siapa yang dapat bangkit menghadapi tantangan dan menjadi pemain hebat berikutnya yang muncul dari Indonesia
