Mohon tunggu...
Fairuz Febriandy
Fairuz Febriandy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hidroponik, Alternatif Bercocok Tanam dalam Keterbatasan Lahan

6 Maret 2019   10:14 Diperbarui: 6 Maret 2019   10:30 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( lahan hidroponik Parung Farm - Dokpri )

                                                                                                       

Bogor, Hidroponik salah satu media tanam yang media tanamnya tidak menggunakan tanah. Media tanam Hidroponik dapat menggunakan air, gel, sabut kelapa, pasir dan lain-lain. sistem tanam hidroponik saat ini semakin digemari oleh masyarakat karena untuk melakukannya tidak memerlukan tanah yang cukup luas. sistem tanam hidroponik ini sangat cocok diterapkan dikota-kota besar yang memiliki lahan yang sedikit.

Teknik budidaya hidroponik ini lebih mengutamakan media air dan dicampur dengan nutrisi yang selalu mengalir. Teknik Budidaya hidroponik ini sering ditanam oleh masyarakat dengan menggunakan paralon yang disusun bertingkat agar air dan nutrisi dapat mengalir.

Dengan media tanam hidroponik, masyarakat dapat melatih kreativitas dalam bercocok tanam dihalamannya masing-masing. Masyarakat dapat memanfaatkan barang-barang bekas seperti paralon, botol plastik dan lainnya yang disusun untuk tempat media tanam.

Hal ini telah ditekuni oleh pria yang disapa Mang Iwan, seorang pekerja di Parung Farm sekaligus menjadi pelatih bagi masyarakat yang ingin belajar hidroponik di wilayah Parung, Kab.Bogor. Sejak didirikannya pada tahun 1996, Parung Farm sering dijadikan tempat pelatihan serta penelitan dari tanaman Hidroponik. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah sayuran seperti selada air, kangkung, pakcoy dan masih banyak lagi.

Untuk waktu panen tanaman hidroponik beragam tergantung dari jenis sayuran yang ditanamnya, rata-rata  memerlukan waktu yang tidak terlalu lama 22-30 hari. 

Saat ini permintaan untuk sayuran hidroponik masih banyak dipasok ke Supermarket di wilayah Jabodetabek. Masyarakat mulai menyadari hasil dari tanaman hidroponik lebih sehat karena pada proses perawatannya tidak menggunakan pestisida.

 "Hasil dari Hidroponik menguntungkan banget karena harganya mahal dari pada sayuran yang ditanam konvensional." sebut Mang Iwan, nilai jual hasil tanaman hidroponik memiliki harga yang relative tinggi ketimbang non hidroponik. Perawatan yang rutin dan terpantau serta kualitas yang selalu terjaga membuat hasil dari hidroponik lebih mahal.

"Kita bisa melakukannya dipelataran rumah, pakai barang-barang bekas, terpapar sinar matahari dan sistem perairan yang 24 jam berjalan, hasilnya menguntungkan"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun