Berbicara tentang skincare di era sekarang ini, tidak hanya erat kaitannya dengan perempuan, semua gender sudah menjadi hal biasa atau bisa dibilang skincare ini menjadi kebutuhan. Kalau dulu mungkin kita hanya mengenal pelembab wajah saja, sekarang ada berbagai jenis produk yang ditawarkan untuk kebutuhan perawatan wajah. Mulai dari sunscreen, pelembab, serum, toner, facial wash, eye mask, lip mask dan masih banyak lagi. Tentunya bermunculan bermacam-macam produk yang menawarkan keunggulannya masing-masing. Saking banyaknya pilihan yang ditawarkan saat ini membuat secara tidak sadar kita sering berganti-ganti dari satu produk ke produk lainnya, tentunya hal ini dikarenakan beberapa faktor berikut :
- Marketing Menggiurkan
Strategi dalam memasarkan produk di era sekarang ini dilakukan secara agresif, mempengaruhi psikologi konsumen menjadi salah satu unsur dalam pemasarannya. Sebagai contoh, dengan menggandeng beauty influencer, konsumen akan lebih yakin karena melihat testimoni secara langsung. Yang perlu diingat para beauty influencer itu belum tentu memakai produk yang sedang mereka promosikan, mungkin mereka melakukan perawatan di klinik yang bagus untuk mendapatkan kulit muka yang sehat. Selain itu, packaging dari produk dibuat semenarik mungkin, hal ini bertujuan untuk menciptakan kesan mewah dari produk tersebut. Promo-promo menarik juga menjadi salah satu strategi agar suatu produk bisa dilirik oleh konsumen.
- Termakan Klaim berlebihan
Walaupun secara ilmiah belum tentu terbukti, banyak produk memakai bahasa yang berlebihan demi menarik konsumen, misalnya klaim memutihkan wajah, menghilangkan jerawat dalam semalam, terbuat dari bahan alami, dan masih banyak lagi. Hal itu akan membuat konsumen yang penasaran akan mencoba produk-peroduk tersebut dari merek yang berbeda-beda. Kerusakan kulit bisa saja terjadi dari sini, karena kulit dipaksa untuk beradaptasi secara berulang-ulang dengan kandungan yang tersedia dalam merek tersebut. Adaptasi dari suatu produk biasanya sekitar 2 sampai 4 minggu untuk menunjukan hasil, kalau sering ganti skin barrier akan rusak.
- Tidak Setia Pada Satu Produk
Gonta-ganti skincare selain menyebabkan skin barrier rusak juga dapat menyebabkan kerusakan lain pada kulit seperti timbulnya jerawat, bruntusan, bahkan kemerahan pada kulit. Selain itu kulit juga tidak dapat menganalisa produk mana yang cocok. Yang harus diingat adalah, kebutuhan kulit setiap orang berbeda-beda, kenali permasalahan dan kebutuhan kulitmu seperti apa. Cocok di orang lain belum tentu cocok di kulit kita.
- Rasa Penasaran dan Berharap Hasil Instan
Salah satu dorongan psikologis utama yang membuat orang tidak konsisten dalam menggunakan skincare adalah rasa penasaran dan keinginan untuk melihat hasil yang cepat. Terlalu cepat mengganti produk lama padahal belum menunjukan hasil yang signifikan. Ada rasa tidak puas saat satu produk belum dirasa memberikan hasil yang instan. Padahal yang harus dipahami penggunaan skincare adalah perawatan itu untuk investasi jangka Panjang untuk kulit tetap sehat. Terapkan mindset untuk tetap fokus pada kesehatan kulit bukan fokus pada tren.
Harus selalu dipahami, kulit wajah merupakan aset yang harus kita jaga, tentunya dengan diimbangi oleh pola hidup dan pola makan yang sehat. Jangan termakan dengan branding dari suatu merek tanpa kita mengenali kebutuhan kulit kita apa, stop membandingkan kondisi kulit wajah kamu dengan orang lain, karena tiap orang berbeda juga kebutuhannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI