Dikutip dari kompas.com bahwasannya Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI mengumumkan bahwasanya tahun ini aparatur sipil negara atau ASN, POLRI, dan TNI akan tetap mendapat THR. Namun ia menjelaskan jika hal tersebut hanya untuk tanggungan keluarga saja seperti anak dan isteri dan bukan karena tunjangan kinerja. Sehingga akan ada sedikit pengurangan kuantitas THR.Â
Dari data tersebut penulis akan menganalisis mengapa sesungguhnya Sri Mulyani melakukan kebijakan demikian?
Melihat pandemi Corona Virus yang semakin hari semakin menambah jumlah korban, membuat Indonesia harus berbenah dan menanggulangi bencana nasional ini (Presiden RI mengatakan demikian). Sehingga hal-hal seperti pemindahan ibu kota, THR para pengabdi negara harus sedikit diubah secara sistem. Tujuannya apa? Sederhana saja, agar rakyat kecil yang mengalami kekurangan pangan karena tak memiliki pemasukan (di PHK misalnya), masih dapat bertahan hidup.Â
Dana yang semula digunakan untuk segelintir orang saja, kini harus dibagikan secara merata. Sebab ketidakmerataan akan menyebabkan lahirnya kriminalisme. Hal ini bukan lagi suatu hal yang baru, ini adalah aksi dan reaksi yang penulis dapat katakan secara fisika.
Secara fisika, jika suatu unsur dipadukan dengan unsur tertentu, maka akan menghasilkan suatu reaksi. Bukan hanya reaksi secara kimia, namun juga reaksi fisika (perubahan wujud benda). Sehingga jika kita tarik dalam konteks ke-Indonesia-an, penulis dapat mengatakan jika,
Sri Mulyani hendak menekan laju kriminalisme dengan cara penggunaan anggaran THR secara merata
Hal ini adalah adalah keputusan yang tepat. Sebab tanpa keputusan tersebut hal-hal yang tidak diinginkan seperti demo, kerusuhan, dan hal-hal lain yang disebabkan karena kesenjangan akan menjadi masalah baru ditengah pandemi Corona Virus yang tak ada kepastian kapan berakhir.
Oleh karena itu, langkah yang dilakukan oleh Sri Mulyani adalah langkah yang tepat. Penulis berharap pandemi Corona Virus (Covid-19) dapat segera berakhir dan Indonesia dapat kembali melanjutkan cita-cita nasional dan harapan baiknya menuju tranformasi yang lebih baik.
Fahrul Rozi, 2020