Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Sudah Berubah, dari Tempat Baca ke Pusat Pengembangan Masyarakat

20 Juni 2021   10:17 Diperbarui: 20 Juni 2021   10:19 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Kepala Dinas dan peserta pelatihan menulis konten kreatif. Dok/panitia

Perpustakaan kini sudah berubah. Belakangan, kita sering mendengar istilah Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Perpustakaan tidak lagi sekadar ruang baca yang statis, namun dituntut untuk membuat program-program transformatif.

Paradigma lama harus dirubah, misalnya menganggap perpustakaan sebagai gudang buku, dan orang yang hobi membaca disebut kutu buku. Bayangkan ada kutu di dalam gudang.

Perpustakaan kini sudah inklusif, entah kenapa istilah ini dipakai, apakah selama ini eksklusif?

Namun yang pasti, perpustakaan kini sudah mengalami transformasi berbasis inklusi sosial. Kemaren (17/06) saat saya mengisi pelatihan menulis konten kreatif di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar, kepala dinas Herman Widodo menegaskan hal itu.

"Perpustakaan kini sudah berubah!" tegasnya, dalam sambutan pembukaan.

Lebih lanjut, beliau menerangkan bagaimana perpustakaan menjadi pusat belajar masyarakat, memberikan wawasan dan keahlian yang memiliki nilai ekonomi.

Dalam ruangan itu hadir perwakilan dari Perpustakaan Desa replikasi, artinya perpustakaan desa yang dianggap unggul dan bisa menjadi percontohan, salah satunya Perpustakaan desa Plosorejo, Kademangan yang baru terpilih menjadi Perpustakaan desa terbaik di Jawa Timur.

Program-program literasi

Literasi tidak hanya baca tulis, itupun yang saya yakini. Literasi adalah pencerahan. Sebelum terjun ke suatu bidang misalnya, orang harus tau apa bidang itu, bagaimana agar bisa berkembang di dalamnya. Dia harus punya dasar pemahaman pada bidang tersebut alias literasinya harus kuat.

Literasi tidak hanya membaca buku, namun membaca buku adalah bagian dari penguatan literasi. Karena dengan membaca, wawasan lebih luas, dan wawasan yang luas adalah pintu menguasahi keahlian tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun