Ketika ChatGPT diluncurkan November 2022, Rini, seorang content writer di Jakarta, merasa dunianya runtuh. "Klien saya mulai bertanya, 'Kenapa harus bayar mahal kalau AI bisa nulis gratis?'" kenangnya.
Kecemasan Rini bukan tanpa alasan. McKinsey Global Institute memproyeksikan 23 juta pekerjaan di Indonesia berpotensi tergantikan atau bertransformasi akibat otomasi dan AI pada 2030. Namun, apakah ini benar-benar akhir dari peradaban kerja seperti yang kita kenal?
Georg Wilhelm Friedrich Hegel, filsuf Jerman abad ke-19, mungkin punya jawabannya. Melalui konsep dialektika tesis, antitesis, dan sintesis Hegel mengajarkan bahwa setiap perubahan besar dalam sejarah bukanlah akhir, melainkan awal dari sesuatu yang lebih tinggi.
Tesis: Dunia Kerja Sebelum AI
Sebelum gelombang AI generatif, dunia kerja Indonesia beroperasi dalam pola yang relatif stabil. Pekerja menghabiskan 60-70% waktu mereka untuk tugas-tugas repetitif: mengetik laporan, menjawab email rutin, mengolah data spreadsheet, membuat presentasi.
Sistem ini berjalan puluhan tahun tanpa gejolak besar. Keterampilan teknis spesifik seperti menguasai Microsoft Office, desain grafis, atau pembukuan manual menjadi jaminan lapangan kerja. Semakin mahir seseorang dalam tugas-tugas ini, semakin tinggi nilai ekonomisnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa sektor jasa, yang sangat bergantung pada pekerjaan administratif dan kognitif rutin, menyerap 48,9% tenaga kerja Indonesia atau sekitar 70 juta pekerja. Ini adalah tesis kita: dunia kerja yang stabil, terukur, dan dapat diprediksi.
Antitesis: Disrupsi AI yang Mengguncang
Lalu datanglah antitesis. AI tidak hanya mengotomasi pekerjaan fisik seperti era Revolusi Industri, tetapi juga pekerjaan kognitif---wilayah yang selama ini dianggap eksklusif manusia.
ChatGPT bisa menulis artikel dalam hitungan detik. Midjourney menciptakan desain grafis yang memukau tanpa sekolah seni. AI akuntansi memproses ribuan transaksi dalam waktu yang dibutuhkan manusia untuk menyeduh kopi. Platform seperti Jasper.ai, Copy.ai, dan tools lokal seperti Kata.ai mulai menggeser peran copywriter, customer service, dan bahkan analis data.