Namun, siapa sangka di balik semua pencapaian itu, Fahri justru memulai perjalanannya dari rasa minder yang dalam.
"Sebelumnya, saya nggak pernah sama sekali ikut organisasi apa pun. Saya dulu tipe anak yang sangat malu kalau harus bicara di depan umum. Saat maju pun, saya sering merasa grogi, tangan saya gemetar, dan suara saya bergetar karena takut dilihat banyak orang," tutur Fahri.
Semua berubah saat ia menginjak bangku SMA. Ia menyadari bahwa rasa malu itu tidak boleh terus membatasi potensinya. Fahri dulu seorang yang pemalu, namun semenjak masuk SMA, ia mencoba hal baru untuk bisa menampilkan dirinya di depan umum. Sekarang, dia sudah bisa jadi MC, selalu jadi vokal, pokoknya apapun itu Fahri bisa!
"Saat masuk SMA, saya coba pelan-pelan keluar dari zona nyaman. Saya mulai memberanikan diri ikut organisasi, meskipun awalnya penuh keraguan. Tapi justru dari situ saya belajar, kalau kita nggak mulai, kita nggak akan pernah tahu bisa sampai di mana."
Hingga akhirnya, dari langkah-langkah kecil itu, Fahri kini berhasil menjalani banyak peran penting, membuktikan bahwa proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Meski mengaku kadang masih tremor dan gugup, kini ia jauh lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat, memimpin forum, dan berdiri di depan banyak orang.
Hari ini, nama Fahri Ramadhani Fikri bukan hanya dikenal di lingkup sekolah, tapi juga mulai diperbincangkan sebagai sosok muda Pemalang yang membawa harapan baru - bahwa generasi pelajar bisa tumbuh dengan karakter, iman, dan semangat mengabdi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI