Mohon tunggu...
Fahri Aimar Kusumo
Fahri Aimar Kusumo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Simpang Siur Berita Pemberian Vaksin Covid-19

21 April 2021   13:39 Diperbarui: 21 April 2021   13:54 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senin (11/1/2021), Kepala BPOM Penny Lukito

Informasi mengenai Covid-19 seharusnya dipersiapkan dengan baik sebelum sampai ke publik. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pemerintah, dan peneliti berpikir telah melakukan koordinasi yang matang mengenai publikasi informasi adanya vaksin di Indonesia. 

Sebagian dari masyarakat mengira bahwa mereka akan mendapat vaksin pada bulan November tahun 2020 lalu. Namun, sampai saat ini penelitian dan percobaan vaksin masih belum usai sehingga proses pemberian vaksin ke masyarakat pun masih ditunda. 

Hal ini diperlukan adanya percobaan yang matang untuk mengetahui dampak dan efek samping sebelum diaplikasikan ke manusia secara langsung karena bukan hal yang dapat dianggap sepele. 

Oleh sebab itu, publik merasa terombang-ambing dalam keadaan yang belum dapat dipastikan ini.

Sebagian masyarakat mungkin menganggap bahwa pemerintah kurang cakap dalam menyebarluaskan informasi. Hal ini didasari oleh kekecewaan mereka akibat dibatalkannya pemberian vaksin di tahun 2020 lalu. 

Namun, mungkin pemerintah bermaksud baik, menyampaikan janji soal vaksin agar masyarakat tidak panik. Padahal tanpa dipungkiri, penyampaian informasi atau janji ke publik tetap harus berdasarkan fakta di lapangan. 

Apabila tidak berdasarkan fakta, dapat terjadi kesimpangsiuran dari masyarakat akan kurangnya koordinasi pemerintah dalam menangani informasi Covid-19. 

Mungkin dari mereka ada yang berpikir bahwa ketidakselarasan antara ujaran pemerintah, satgas, dan para peneliti karena kurangnya komunikasi dan profesionalitas dalam bekerja.

Adanya kesimpangsiuran berita mengenai vaksinasi Covid-19 ini semakin membuat masyarakat menjadi gundah. Sejak Presiden Joko Widodo memulai pendistribusian vaksin Covid-19 hingga saat ini mencapai ke ranah tenaga pendidik sekalipun, tidak jarang ada orang awam yang masih enggan menerima suntikan vaksin Covid-19 tersebut. Hal itu disebabkan oleh adanya kabar burung mengenai efek samping setelah divaksin.

Dalam jumpa pers, Senin (11/1/2021), Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito juga memaparkan, berdasarkan hasil uji klinis, dapat dipastikan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional sudah aman. 

Vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping serius. "Secara keseluruhan menunjukkan vaksin Covid-19 aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ujar Penny.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun