Walaupun Fourtwnty saat ini sedang mengambil jeda dari dunia musik, karya mereka tetap meninggalkan jejak yang kuat. Lagu kolaborasi berjudul "Mangu" bersama Charita Utami, yang telah dirilis sejak 20 April 2022, belakangan ini kembali mencuri perhatian. Lagu ini mendadak viral di berbagai media sosial setelah dua peserta Indonesian Idol Season 13, Kenriz dan Vanessa, meng-cover lagu tersebut di media sosial. Cover versi Kenriz dan Vanessa yang flawless dan penuh emosi membuat banyak pendengar merasa kisah yang disampaikan sangat dekat dengan pengalaman pribadi mereka. Alhasil, Mangu pun kembali viral di berbagai platform digital, dengan banyak orang mencari tahu lebih dalam tentang makna dan latar belakang lagu ini.
"Mangu" berbicara tentang perpisahan yang tidak selalu disebabkan oleh hilangnya rasa, melainkan karena adanya perbedaan keyakinan atau pandangan hidup yang sulit disatukan. Liriknya yang emosional, dipadukan dengan melodi yang melankolis, membuat lagu ini membawa pendengar larut dalam perasaan galau. Kata "Mangu" sendiri berarti termenung atau terdiam akibat rasa sedih, kecewa, atau bingung, sebuah kata yang sangat menggambarkan suasana hati dalam lagu ini.
Sekilas Profil Fourtwnty
Fourtwnty merupakan grup musik indie asal Indonesia yang beranggotakan Ari Lesmana, Nuwi, Roots, Andi Armand, Primandha Ridho, dan Ryan Maulana. Grup ini lahir dari inisiasi Ari Lesmana bersama Roby Satria, yang dikenal sebagai gitaris dari band Geisha.
Debut mereka dimulai dengan album "Lelaku" pada tahun 2015, yang memperkenalkan karya-karya bergaya folk-pop dengan nuansa lirik yang dalam dan puitis, seperti Fana Merah Jambu, Aku Tenang, Hitam Putih, dan Diam-Diam Kubawa Satu.
Terobosan besar mereka datang saat lagu Zona Nyaman---yang terdapat di album kedua mereka "Ego & Fungsi Otak" (2018)---terpilih menjadi soundtrack film Filosofi Kopi 2: Ben & Jody pada tahun 2017. Sejak saat itu, Fourtwnty mulai dikenal lebih luas di berbagai kalangan, tidak hanya penikmat musik indie saja. Selain Zona Nyaman, lagu lain seperti Kusut, Kita Pasti Tua, dan Realita juga mendapatkan tempat di hati para pendengar.
Jejak Tur dan Pengaruh Fourtwnty
Pada tahun 2019, Fourtwnty melangsungkan tur nasional bertajuk "Heliotropisme", mengunjungi sepuluh kota di Indonesia, termasuk Medan, Makassar, Malang, Palembang, Pontianak, Padang, Bogor, Banjarmasin, Yogyakarta, dan Pekanbaru. Tur yang digelar dari September hingga Desember ini membuktikan betapa besarnya dukungan penggemar terhadap mereka.
Kehadiran Fourtwnty juga membawa perubahan dalam industri musik tanah air. Mereka berkontribusi memperluas eksistensi musik indie di Indonesia, yang sebelumnya hanya berkembang di lingkup komunitas tertentu. Popularitas Fourtwnty, bersama dengan keberhasilan lagu Zona Nyaman dan fenomena lagu Akad milik Payung Teduh, pada waktu yang hampir bersamaan, menandai era baru di mana musik indie mulai menjadi bagian dari arus utama.
Gelombang ini kemudian diikuti oleh kemunculan musisi indie baru seperti Nadin Amizah, Hindia, .Feast, Pamungkas, Sal Priadi, Soegi Bornean, dan lainnya. Namun, perlu dicatat bahwa musik indie bukanlah hal baru di Indonesia, sebelumnya sudah ada nama-nama besar seperti Float, Efek Rumah Kaca, Mocca, dan Naif yang lebih dulu membangun pondasi scene ini.
"Mangu": Perasaan Tak Terucapkan dalam Lagu