Mohon tunggu...
Fahmi Kompas
Fahmi Kompas Mohon Tunggu... Staff Gudang di ITC Mangga Dua, Penulis Lepas, Bisnis Online -

Menyukai Selera Humor, Penggemar Photoshop, Funny Experiences, Suka dinasehatin dan paling senang mendengar ucapan motivasi yang menginspirasi :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sukses yang Sebenarnya

23 Agustus 2014   23:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernahkah kalian melihat keberhasilan seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mereka tampak berubah dari segi banyak hal, mulai dari tampilannya, sudut pandangnya, dan pola kehidupannya pun telah berubah. Usaha dan kerja keras mereka menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mencoba mengikuti jejak suksesnya. Banyak dari sebagian orang lain mengagumi keberhasilan orang-orang yang sukses dan tidak sedikit menjadikannya sebagaimotivasi dalam diri pribadi orang tersebut.

Pertanyaanya, Sukses itu apa ? Dari hal manakah seseorang dipandang Sukses ? Apakah dari suatu hal berupa materi atau dari hal non materi ? Mungkin kalian akan sedikit kebingungan tentang hal ini. Saya akan mencoba menguraikannya dalam bentuk tulisan ini, langsung dari biografi orang-orang yang menginspirasi saya.

Masih ingatkah kalian dengan Pak Dahlan Iskan, yang sempat dijuluki sang Raja Media. Kemampuannya memimpin surat kabar Jawa Pos yang awalnya hanya Koran daerah yang hampir gulung tikar menjadi Koran Nasional dengan penjualan yang sangat fantastis. Banyak yang mengagumi kinerjanya, sosoknya yang sabar dalam menghadapi masalah yang terkadang membuat goyah pendiriannya, justru menjadikannya lebih mengerti tentang hidup. Hingga akhirnya diangkat sebagai Menteri di Pemerintahan .

Banyak yang mengatakan kalau untuk menjadi sukses, dibutuhkan modal yang besar dalam membangun usaha. Eittss, belum tentu juga. Coba liat masa hidupnya Pak dahlan waktu kecil, ia adalah bocah miskin di daerahnya, memiliki hobi menulis, perjuangannya menembus banyak hal dari menjadi wartawan biasa menjadi pemimpin surat kabar yang luar biasa.

Apa yang dilakukan dari Pak Dahlan adalah berawal dari TEKAD nya, usahanya dan ketekunannya lah yang membuatnya menjadi pribadi yang baik di mata orang lain. Ada pepatah kuno mengatakan “Jika Dia Bisa, Kenapa Kita Tidak?”. Banyak yang berangan-angan untuk menjadi orang sukses bahkan berlomba-lomba menggapai kesuksesan, tapi terkadang mereka sendiri tidak tahu apa makna dari sebuah kesuksesan.

Sukses itu bukan berarti kita menjadi orang paling kaya secara materi, bukan juga berarti memiliki jabatan yang dikagumi orang lain. Melainkan Sukses itu adalah berhasilnya diri kita, mampunya diri kita dalam menghadapi problematika hidup dan mampunya kita dalam mengendalikan diri sendiri.

Contohnya, seorang pengusaha restoran mewah yang melalukan berbagai macam usaha untuk menggapai keberhasilannya. Tapi, saat masalah datang bertubi-tubi menerpanya, merasakan hal kesulitan ia menjadi jenuh dan berputus asa hingga akhirnya usahanya bangkrut dan sang pemilik terkena gangguan jiwa. Kasus ini dinyatakan ketidakmampuan sang pengusaha dalam menghadapi masalah, ia tidak dapat mengendalikan dirinya saat terkena masalah.

Lain lagi halnya dengan pengusaha tukang bakso keliling, upahnya dalam sehari mungkin tak terlalu banyak, kendala masalahnya hanya ekonomi keluarga, berbagai masalah datang dari mulai utang hingga biaya sekolah anaknya. Dengan kesabaran dan kegigihannya untuk pantang menyerah, serta terus berdoa kepada Sang Pecipta agar dimudahkan segala urusannya, akhirnya ia mampu menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah, biaya utangnya lunas dengan hasil jerih payahnya. Inilah yang dinamakan ciri-ciri orang SUKSES, berhasil mengendalikan dirinya, berjuang menghadapi kerasnya dunia dengan semangat yang membara, serta berpikir positif.

Layaknya seperti Ilmuwan Albert Enstein, ia memiliki masalah dengan penyakit Sindrom Asperger, sebuah gejala autisme dimana para penderitanya memiliki kesulitan dalam hal berkomunikasi dengan lingkungannya, yang menyebabkan sang ilmuwan ini dijauhi oleh teman-temannya. Namun dengan usahanya dalam mengungkapkan berbagai teori fisika yang berhasil ia temukan, menjadikannya Ilmuwan paling cerdas di abad ke-20.

Sama halnya dengan Pendiri Perusahaan Apple, Steve Jobs. Tak peduli dengan gangguan penyakit kanker pankreas yang telah menggangu pekerjaannya, ia tetap berjuang melawan penyakitnya itu dengan mencoba hidup sehat, dan ia tetap terus berinovasi dalam hal teknologi komunikasi. Hingga akhirnya diangkat sebagai CEO Apple Inc.

Jadi dapat disimpulkan bahwa SUKSES, bukanlah sebuah keberhasilan seseorang meraih impiannya, melainkan berhasilnya diri seseorang dalam mengendalikan dirinya untuk menggapai impiannya. Itulah sukses kawan.

Untuk kalian yang sampai sekarang masih terus mengejar kesuksesan, kendalikanlah diri kalian, berpikirlah positif, pantang menyerah tentunya, sambutlah masa depan dengan semangat yang gigih agar senantiasa menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi berbagai masalah yang menerpa.

Salam Sukses untuk kalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun