Mohon tunggu...
FAHMA MAMLU
FAHMA MAMLU Mohon Tunggu... -

Mahasiswa pgra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cucu, Cicit Kartini, Sosok yang Terlupakan?

24 April 2018   19:27 Diperbarui: 24 April 2018   19:29 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tanggal 21 April merupakan waktu yang selalu bersejarah dan dikenang oleh masyarakat indonesia. terutama untuk gender perempuan dimana RA Kartini lah yang memperjuangkan nasib wanita hingga di era saat ini mampu memperoleh emansipasi dan melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh laki laki. walaupun pejuang wanita bukan hanya RA Kartini saja, masih ada cut nyak din, cut mutia, dimana mereka juga salah satu pahlawan wanita nasional yang berjuang untuk kemerdekaan indonesia. 

namun ditengah uforia kebahagiaan wanita karena telah meraih emansipasinya, tak ingatkah kita bahwa ada sosok sosok yang terlupakan dalam sejarah pahlawan nasional? ya salah satunya adalah keluarga RA Kartini. selama ini yang dikenal bahkan dikenang hanyalah RA Kartini, padahal dibalik ibu kartini ada pendukung yang tangguh yang mampu menstimulasi semangat sehingga ibu kartini mampu berjuang di tengah ketidakberdayaan pribumi indonesia. 

RA Kartini menikah di usia muda dengan bupati Rembang dan dikaruniai seorang anak laki laki bernama RM Soesalit Djojoadiningrat. ia adalah satu satunya anak Kartini namun jarang masyarakat yang mengetahuinya, terlebih masyarakat modern seperti sekarang yanh seolah olah buta akan sejarah di tengah kemajuan teknologi. dari lahirnya putra kartini tersebut memiliki lima orang cicit yang saat ini kehidupannya sangat memprihatinkan. 

ada yang meninggal akibat terkena autis dan ada juga menantunya yang meninggal karena bunuh diri akibat permasalahan ekonomi yang pelik. bahkan keluarga cicit RA kartini diusir dari rumah pemberian pemerintah akibat oknum jahil yang ingin menguasai daerah. 

hal inilah yang seharusnya menjadi fokus kita sebagi pribumi yang harus menghargai jasa para pahlawan. tentu harus diingat bukan hanya saja pahlawan yang kita harhai, namun juga keluarga para pahlawan. semoga pemerintah dan kita sebagai masyarakat bisa lebih melek terhadap silsilah keluarga pahlawan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun