Mohon tunggu...
Silfi Fahima
Silfi Fahima Mohon Tunggu... Novelis - menulis, membaca dan bercerita

semua hal akan terasa lebih bermakna jika kita lakukan bersama dengan orang yang kita cinta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penting Pengetahuan tentang Otak

3 Maret 2021   21:52 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:54 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah gak kita berpikir apa yang sudah menggerakkan kita untuk menyimpan semua pengetahuan yang kita dapat?

Pernah gak terlintas di pikiran kita sebenarnya apa yang sudah membuat kita bisa membedakan terkait pengetahuan yang sudah kita dapat?

Otak merupakan organ vital yang dimiliki oleh semua manusia. Otak merupakan organ pusat dalam pengendalian semua aktivitas organ tubuh pada seseorang. Tidak hanya organ tubuh namun juga aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh orang tersebut. 

Otak menjadi pusat berpikir sehingga secara otomatis akan memiliki fungsi sebagai pengendali atau pengatur semua perilaku yang dilakukan oleh seseorang. Di mana letak otak, pasti semua sudah mengetahui hal ini bukan?

Otak terletak pada tulang tengkorak manusia pada bagian kepala atas. Otak tersusun dari sejumlah jaringan dan keterhubungan syaraf dengan jumlah milyaran. 

Otak terlindungi oleh lapisan pembungkus atau selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Dan otak juga terhubung dengan saraf tulang belakang, keterhubungan ini yang akan memunculkan kemampuan manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari. Seperti: Berjalan, berbicara, bernapas, berlari, makan serta minum dan masih banyak kegiatan lain yang memang terpusat pada otak.

Otak memiliki 3 bagian utama, yakni :

Otak Besar (Cerebum), bagian ini merupakan bagian terbesar dari otak, sehingga memiliki dua belakan  bagian yakni otak kanan dan otak kiri. Otak kanan dan kiri dalam otak besar atau cerebum memiliki fungsi yang berbalikan.

Otak kanan berfungsi untuk mengatur dan mengontrol pergerakan di sisi kiri. Sedangkan otak kiri sebaliknya, yakni berfungsi untuk mengatur dan mengontrol pergerakan di sisi kanan.

Otak besar dibagi menjadi empat bagian, yakni :

  • Lobus Frontal (bagian depan)
  • Lobus Pariental (bagian atas)
  • Lobus Temporal (bagian samping)
  • Lobus Oksipital (bagian belakang)

Otak Kecil (Cerebellum), bagian otak terkecil ini merupakan bagian belakang otak yang juga termasuk kedalam bagian otak besar. Terletak pada lobus oksipital, selain otak besar, otak kecil juga memiliki dua bagian.

Berfungsi untuk mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan tubuh, serta mengatur semua koordinasi terhadap tubuh satu dengan yang lain. Bagian otak ini juga berperan dalam mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan melukis.

Terakhir bagian dari otak adalah batang otak (brainstem), batang otak adalah seikat jaringan saraf yang terdapat pada bagian dasar otak. Berfungsi sebagai penghubung otak besar menuju saraf tulang belakang, selain itu mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.

Okeh selanjutnya kita akan sedikit membahas tentang Neuroscience.

Apa sih Neuroscience ?

Neurosains atau pemaparan dari otak manusia. Lebih dikenal dengan ilmu yang mempelajari saraf otak atau bagaimana cara kerja otak secara keseluruhan. Neurosains adalah bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari system saraf yang bertujuan untuk menjelaskan perilaku manusia dari sudut pandang berbagai aktivitas yang terjadi di dalam otak manusia.

Sebelum kita lanjut pada pembahasan selanjutnya, sebenarnya kenapa kita harus mempelajari bagian dari otak ini ?

Otak merupakan hal yang terpenting dalam tubuh manusia. Semua kendali diri terdapat pada otak. Jika kita merupakan tenaga pendidik atau bahkan memepersiapkan ilmu untuk anak kita nanti. Setidaknya kita sudah tau bagaiamana kedepan kita bisa menanamkan pada diri anak kita untuk berfikiran positif dan sesuai dengan kadar pengetahuan sesuai dengan umurnya.

Dalam otak terdapat dua bagian yang sangat sering dibahas oleh kebanyakan orang jika sudah menyinggung tentang Neuroscience atau neuro sains. Kedua bagian ini sangat berpengaruh akan perkembangan anak terutama dalam perkembangan bahasa pada anak.

Kedua bagian tersebut adalah Area Bronca dan Area Wericke.

Area Broca adalah bagian dari otak manusia yang terletak di gyrus frontalis superior pada lobus frontalis korteks otak besar. Singkatnya area ini berperan pada proses bahasa, kemampuan dan pemahaman berbicara.

Afasia adalah jenis penyakit yang menyerang akan pasien menderita gangguan pada area broca. Dimana pasien tersebut tidak mampu untuk berbicara, mereka tidak bisa menyusun kalimat kompleks dengan tatanan bahasa yang benar. Namun pasien masih mampu memahami bahasa dengan baik, meskipun beberapa kasus juga tercatat bahwa pasien juga ikut tidak bisa memahami bahasa dengan baik.

Area Wernicke adalah area di otak yang terlibat dalam pemahaman berdasarkan manusia. Area ini dapat mengalami kerusakan yang disebut dengan afasi wernicke.

Area borca dan wernicke dihubungkan dengan saraf yang bertugas mengatur bagian wajah dan mulut yakni syaraf fasciculus arcuata.

Semua hal yang tercipta pasti memiliki kerusakan, baik dalam hal karena kita lalai menjaga atau memang karena sudah digariskan.

Penyebab afasia atau gangguan area broca adalah gangguan kemampuan berbahasa dan berbicara pada bagian otak. Paling sering pasien afasia adalah penderita stroke, trauma pada otak, tumor pada otak, dan kelainan lainnya.

Afasia wenicke memiliki beberapa gejala, antara lain :

  • Mengucapkan kalimat yang tidak masuk akal
  • Mengucapkan kata yang tidak memiliki arti
  • Tidak menyadari kesalahan dalam pengucapan
  • Menyela orang berbicara, dan gejala lainnya.

Dari sedikit pembahasan diatas kita mengetahui bahwa kemampuan berbahasa sangat besar dampaknya. Terutama bagi anak pada usia dini. Dengan mengetahui beberapa hal diatas setidaknya kita bisa tahu mana anak yang memiliki gangguan berbahasa dan berkomunikasi.

Dengan mengetahui sejak dini kita juga akan mudah menetralisir agar gejala tersebut tidak menyebar sehingga menyusahkan anak atau bisa jadi penghambat pada tumbuh kembang anak.

Dan jadilah orang tua yang bijak yang selalu mengetahui apa yang anak-anak kita butuhkan.

Kusumawardhani, R. 2017. Neurosains dalam Pembelajaran Anak Usia Dini(2nd ed). Untirta Press

Neliti

wikipedia

alodokter

klikdokter

alodokter

sehatq

kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun