Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rusia adalah Kaum Rum yang Disebut dalam Hadits, Ini Buktinya!

29 Maret 2022   12:34 Diperbarui: 29 Maret 2022   12:37 4933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi perang akhir zaman (sumber gambar: wallpaperaccess.com)

Ini adalah kajian yang oleh sebagian orang dipandang sebagai kajian "mengada-ada", dianggap halu, dan karena itu, tidak banyak ulama yang secara terbuka membahasnya, lebih-lebih oleh mereka yang merasa sok ilmiah. yang sesungguhnya, mereka ini tidak lain adalah golongan-golongan yang tengah lalai oleh dunia.

Padahal saat ini, geliat zaman telah berdegup kencang. Sudah saatnya nubuwwah akhir zaman mengambil posisi sebagai topik utama dalam kajian-kajian. Ini adalah langkah bijak untuk mengantisipasi dinamika akhir zaman.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Al-Hafizh Ibn Hajar: "Hikmah didahulukannya tanda-tanda kiamat (dalam nubuwwah akhir zaman) ialah untuk menyadarkan orang yang tengah lalai serta menghimbau mereka bertaubat dan bersiap-siap."

***

Ketika saya menelusuri di internet, saya melihat sebenarnya sudah banyak ulama yang membahas hal ini dan, juga berpendapat serupa, bahwa Kaum Rum yang disebut dalam hadits tidak lain adalah Rusia. Hal ini misalnya disampaikan oleh  Syeikh Imran Hossein.

Terhadap hadits yang berbunyi "Kamu akan bersekutu dengan Rum," Syeikh Imran Hossein menjelaskan bahwa, Rum dalam Al Qur'an mudah untuk diidentifikasi. Itu adalah 'Gereja Kristen Ortodoks Timur'; yang mendirikan Kekaisaran Bizantium dengan Konstantinopel sebagai ibukota.

Kekaisaran Bizantium telah menghilang tapi, 'Gereja Kristen Ortodoks Timur' tidak. Pada hari ini Gereja Kristen Ortodoks Timur "markas besarnya" di Rusia. Jika saya salah saya mengajak Anda untuk mengoreksi saya.

Pendapat beliau ini kurang lebih benar. Pada abad 10, Rus Kiev (cikal bakal Rusia) mengadopsi Kekristenan Ortodoks dari Kekaisaran Bizantium. Ketika Konstantinopel runtuh di abad 15, yang menyebabkan mayoritas penduduknya yang beragama Kristen Ortodoks Timur berada dalam kendali dan kekuasaan Kekaisaran Ottoman Turki, Di Rusia, dan beberapa wilayah Balto-Slavik lainnya, Kekristenan Ortodoks Timur sedang berjaya dan semakin berkembang pesat.

Itulah mungkin yang menjadi alasan Philotheus (Filofei), seorang biarawan Ortodoks, menyebut Rusia sebagai "Roma Ketiga." Ada banyak literatur yang menulis bahwa dia lah yang pertama kali menyatakan sebutan ini.

Menurut Philotheus, kadipaten Moskow merupakan benteng terakhir bagi ajaran agama yang benar. "Seluruh kerajaan Kristen telah jatuh dan telah berubah menjadi kerajaan tunggal yang berdaulat -- Roma kedua telah jatuh, yang ketiga tetap berdiri, dan tidak akan ada Roma keempat." ujar Philotheus dalam salah satu suratnya kepada adipati Moskow.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun