Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sosok Nabi Idris di Berbagai Tradisi Agama dan Mitologi, serta Rahasia yang Meliputinya

2 Maret 2020   18:36 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:19 18411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elia dan Henokh - ikon abad ketujuh belas, Museum Sejarah di Sanok, Polandia. (sumber: id.pinterest.com/wikimedia)

Tapi memang, menggunakan aksara Hanzi dalam fungsinya untuk "menerjemahkan" atau "menafsirkan" suatu nama bukanlah perkara mudah, bahkan saya bisa katakan sangat sulit.

Saat ini diketahui, jumlah keseluruhan aksara Hanzi diperkirakan ada lebih dari 50.000 karakter. Kamus modern yang dianggap komprehensif jarang akan mencantumkan lebih dari 20.000, sementara orang Cina yang berpendidikan diperkirakan hanya dapat menggunakan hingga sekitar 8.000 karakter. (sumber di sini)

Di sisi lain, ketika hasil terjemahan suatu nama telah didapatkan, terkadang masalah tidak berakhir di situ - dikarenakan kata yang muncul dari hasil terjemahan tersebut menuntut untuk "ditafsirkan" lagi. 

Inilah makna dari nama Hermes: terjemahkan - lalu, tafsirkan.

Contohnya, ketika saya menerjemahkan nama gunung "judi" sebagai nama gunung tempat bahtera Nabi Nuh mendarat, saya mendapatkan hasil terjemahan: "Ju"= krisan; dan "di"= tanah. Pekerjaan selanjutnya tentu adalah menafsirkan maksud dari kedua kata tersebut. (silahkan baca pembahasan tersebut di artikel ini: Ini Jawaban Misteri Bahtera Nabi Nuh)

Secara holistik, pembaca juga dapat melihat hal ini sebagai jawaban dari sebuah hadist Nabi Muhammad yang berbunyi: "tuntulah ilmu sampai ke negeri Cina".

Beliau nampaknya mengetahui hal ini - hanya saja tidak ingin mengatakan itu terang-terangan, dan memilih mengungkapkannya dalam bentuk kalimat ungkapan... :)

Demikianlah, di akhir pembahasan ini rasanya pembaca telah dapat melihat bahwa mungkin memang ada benarnya surat yang ditulis secara anonim oleh Ibn Arfa 'Ra's, bahwa Henokh atau Nabi Idris "menetap" atau "pernah menetap" di dataran tinggi di negeri Cina.

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa

atau di website saya: https://fadlybahari.id/


Fadly Bahari, Pare-Kediri, 2 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun