Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hipotesis Ini Buktikan Kerajaan Ho-ling Terletak di Sulawesi

24 Maret 2019   19:39 Diperbarui: 13 April 2019   23:38 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para menteri mohon pengampunan baginya. Akan tetapi, ratu mengatakan bahwa karena yang bersalah adalah kakinya, kaki itu harus dipotong. Sekali lagi para menteri mohon pengampunan; akhirnya ratu memerintahkan agar jari-jari kaki putra mahkota itu yang dipotong, sebagai peringatan bagi penduduk seluruh kerajaan. Mendengar hal itu raja Ta-shih takut dan mengurungkan niatnya untuk menyerang kerajaan ratu Hsi-mo.

Dalam berita Cina lainnya ( masih dari masa dinasty Tang), disebutkan bahwa raja Ho-ling tinggal di kota She-p'o (She-p'o-tch'eng), tetapi leluhurnya yang bernama Ki-yen telah memindahkan pusat kerajaan ke timur, ke kota P'olu-chia-ssu. 

Menurut Berita dalam Ying-huan-tchelio perpindahan itu terjadi dalam masa T'ien-pao, yakni disekitaran tahun 742-755 M (BEFEO/ 4/ 1904 - Paul Pelliot, "Deux itineraires...", hlm 225).

L-C. Damais menyebutkan bahwa berita perpindahan itu termuat dalam Yuan-che-lei-pin yang ditulis pada tahun 1669 M, dan bahwa perpindahan itu terjadi dalam masa T'ien-pao, antara tahun 742 dan 775 M atau tahun 664 dan 667 Saka (L-C. Damais, BEFEO, LII, fasc. 1, 1964, hlm. 138).

Di sekeliling She-po ada 28 kerajaan kecil, dan tidak ada diantaranya yang tidak tunduk. Ada 32 pejabat tinggi kerajaan, dan yang terutama di antara mereka ialah ta-tso-kan-hsiung (W. P. Groeneveldt, Historical Notes, hlm. 12-15).

demikianlah berita tentang Ho-ling yang terdapat dalam kronik dari masa dinasti Tang.

Interpretasi berita-berita dari masa dinasti Tang
Secara umum saya mengidentifikasi bahwa Kerajaan Ho-ling berada di pulau Sulawesi. Ini didasari oleh karena beberapa fakta terkait Ho-ling yang disebutkan dari kronik cina (dinasty Tang) pada kenyataannya teridentifikasi berada di pulau ini.

Namun sebelum saya membahasa satu demi satu fakta tersebut, terlebih dahulu saya ingin menjelaskan suatu toponim kuno bernama "karatuan" yang menunjukkan keidentikan dengan dengan kata "kadatuan". Perbandingan keidentikan antara bentuk kata "karatuan" dan "kadatuan" secara jelas kiranya dapat kita lihat pada bentuk kata "kraton" dan "kdaton".

Karatuan jelas berasal dari akar kata "Ratu" demikian pula kadatuan berasal dari akar kata "Datu", dan bahwa hal ini merupakan wujud dari perubahan antara fonetis r dan d.

Di sisi lain, dalam beberapa prasasti, nama Sriwijaya biasanya ditulis dengan sebuatan "Kadatuan Sriwijaya".

Toponim "Karatuan" Saya temukan digunakan di 3 tempat di Sulawesi Selatan, yaitu: pertama, terdapat toponim "karatuan" di kecamatan basse sang tempe - kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan; kedua, toponim "karatuang" di Tappalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat; ketiga, toponim "karatuang" di kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun