Mohon tunggu...
Fadli Zaini Dalimunthe
Fadli Zaini Dalimunthe Mohon Tunggu... Lainnya - Pelari Hobi

Menulislah, jangan hanya tersimpan dalam hati dan pikiran.. Tulisan lain : https://m.kumparan.com/fadli-zaini-dalimunthe https://www.researchgate.net/profile/Fadli_Zaini_Dalimunthe/amp

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berlari untuk Berbagi

28 Desember 2020   12:43 Diperbarui: 28 Desember 2020   13:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
D:\Images\Runner\NR4\IMG_2171.JPG

Makna kebahagiaan adalah ketika berhasil menyelesaikan sesuatu pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan. Kebahagiaan akan semakin lengkap ketika hasil dari pekerjaan itu memberi manfaat bagi orang lain. Kebahagiaan dapat diperoleh melalui cara sederhana yaitu dengan berolahraga. Melakukan olahraga secara rutin akan membuat tubuh sehat dan menjadi lebih bahagia. Olahraga yang paling mudah dilakukan adalah berlari

Olahraga lari diklaim bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mental, meredam depresi dan kecemasan, serta membuat seseorang lebih bahagia. Hal tersebut berdasarkan hasil studi mendalam oleh institusi Inggris England Athletic. Ketika berlari, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih bahagia. Berlari juga bisa dilakukan sambil membantu sesama. Hal itu dapat diwujudkan dengan mengikuti lari amal.

Nusantarun Chapter 4

Pada tanggal 16-18 desember 2016, saya mengikuti lari amal Nusantarun chapter 4 dengan rute dari Cirebon ke Purwokerto yang berjarak 145 km. Jarak lari Nusantarun disebut juga lari ultra marathon (lari yang lebih jauh dari 42 km). Konsep Nusantarun adalah menggabungkan lari sambil beramal. 

Sekitar 200 pelari Nusantarun Chapter 4 harus berlari sesuai kategori sambil mengumpulkan donasi untuk menyantuni pendidikan anak-anak disabilitas. Para donatur dapat mengirimkan donasi kepada pelari pilihan mereka melalui platform penggalangan dana secara online.  Kategori Nusantarun Chapter 4 terdiri dari tiga kategori yaitu full course 145 km, team relay 145 km dan half course 71 km. Saya mendapat kesempatan berlari untuk kategori half course

Pelari Nusantarun dikenal juga sebagai pelari antar kota antar provinsi, karena berlari melintasi beberapa kota bahkan provinsi.  Saya berlari dengan ditemani truk, bus dan kendaraan lain. Kemudian menghadapi berbagai jenis jalanan, mulai dari menanjak, menurun dan jalan berlobang. Saya mulai berlari pada siang hari  dalam rombongan bersama 3 orang pelari. Pada sore hari, kami  berlari diiringi oleh guyuran hujan ringan sampai sedang.

Pada malam hari, kami berlari diterangi dengan lampu yang dipasang di kepala (headlamp) karena penerangan lampu jalan agak kurang di beberapa tempat.  Penggunaan headlamp juga berfungsi memberikan tanda bagi pengendara bahwa terdapat pelari di pinggir jalan. Hari semakin malam dan  saya mulai lari dengan perasaan ngantuk bahkan terkadang mata terpejam untuk sesaat. 

Ketika pagi hari, saya mulai berlari sendiri dan terpisah dari rombongan karena berlari sesuai dengan kecepatan masing-masing. Pada saat menjelang siang dimana saat matahari sudah mulai terasa panas, saya mulai memasuki kota Purwokerto dan akhirnya bisa menyentuh garis finish dengan langkah gontai. 

Elevasi rute Nusantarun Chapter 4  yang ditempel di lengan (dokumen pribadi)
Elevasi rute Nusantarun Chapter 4  yang ditempel di lengan (dokumen pribadi)

Nusantarun merupakan lari dengan  jarak terjauh yang pernah saya tempuh, sehingga cukup wajar saya mengalami beberapa kali kram, cedera dan blister (luka lepuh). Bahkan di beberapa titik tertentu, terbesit pikiran untuk menyerah karena mengalami kram dan otot ketarik. Namun, ada satu semangat yang menguatkan saya untuk bisa menyentuh garis finish yaitu melihat wajah anak-anak yang membutuhkan donasi.

Bagi saya, kebahagiaan sebagai pelari adalah ketika berhasil menyentuh garis finish. Kebahagiaan selanjutnya ketika berhasil mengumpulkan donasi sesuai dengan target.  

Lari amal virtual

Dahulu jumlah lari amal sangat sedikit dan identik dengan lari ultra marathon. Namun semenjak beberapa tahun terakhir jumlah lari amal semakin banyak dan tidak selalu berjarak  ultra marathon. Apalagi semenjak pandemi Covid-19, lomba lari dilakukan secara virtual termasuk juga lari amal.  

Lari virtual dapat dilakukan dimana saja, di jalanan, lapangan, jogging track, treadmill, trail track dan sebagainya. Lari dengan sistem virtual terkadang juga dapat dilakukan dengan sistem mencicil dengan beberapa kali lari tergantung kebijakan panitia. 

Terdapat berbagai jenis lomba lari amal yang bisa dipilih dengan berbagai kategori dan tujuan donasi. Tujuan lari amal biasanya untuk donasi pendidikan, kesehatan, lingkungan, masyarakat kurang mampu dan sejenisnya. Jadi, mari kita berlari sebagai upaya menjaga imun sekaligus berdonasi untuk membantu sesama. 

Giving is not just about making a donation.  It is about making a difference.” Kathy Calvin

Mari berlari, mari berbagi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun