Mohon tunggu...
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto Mohon Tunggu... Freelancer - PENA MANFAAT semoga pena ini selalu membawa manfaat.

Al Ghazali : kalau kamu bukan anak raja atau bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Klik-klik Jari (3)

11 November 2017   05:52 Diperbarui: 15 November 2017   10:25 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka pun bangkit dan melewati jembatan kecil. Karena kecil maka Rara berjalan di depan. Pada saat berjalan, tiba-tiba Rara berbalik cepat. Doni yang berada di belakangnya tertabrak. Karena badan Doni besar, maka tubuh Rara mental ke belakang. Rara akan jatuh ke kolam bila Doni tidak segera menahan tubuhnya. Dengan kedua tangannya, Doni menahan tubuh Rara agar tidak jatuh ke kolam. Karena kencangnya pegangan, tubuh Rara tertekan ke arah tubuh Doni. Dengan posisi berhadap-hadapan, tubuh Rara dan Doni menempel. Untuk sejenak Doni merasakan sentuhan tubuh Rara dari perut hingga dada. Bibir Doni pun menyentuh dahi Rara secara tidak sengaja. Baik Doni maupun Rara merasakan getaran aneh. Untuk sejenak pandangan keduanya bertatapan. 

"Ups, maaf ya Ra", Doni berucap ke Rara, tapi kedua tangannya masih melingkari tubuh Rara dan menahannya agar tetap menempel di tubuhnya.

Rara pun mengangguk tanda mengiyakan, namun memberi kode agar Doni melepaskan  tangannya di tubuhnya. 

Doni kaget. "Ups iya, maaf". Doni pun melepaskan jepitan tangannya.

"Maaf ya", Doni berkata?

"Aku yang salah, ada yang ketinggalan di meja", jawab Rara.

Rara pun kembali ke meja tadi. Dia mengambil kunci motornya yang tertinggal di meja. Kemudian bergegas kembali ke tempat Doni berdiri. Mereka menuju motor.

Saat berada di parkiran, Doni berdiri di dekat Rara yang sedang mengenakan jaketnya. Ketika jaket sudah selesai dan akan memakai helm, tiba-tiba Rara memberi kode ke Doni seolah akan membisikan sesuatu. Ketika Doni menyurungkan wajahnya ke Rara, tiba-tiba Rara merangkul Doni, lalu mencium pipi Doni beberapa kali. Doni terkejut tidak percaya, namun senang sekali.

Rara pun melepaskan rangkulannya lalu tersenyum ke Doni. "Hanya kali ini saja ya Don", kata Rara sambil tersenyum. Namun setelah mengatakan itu, Rara menarik kepala Doni, dan mengecup bibir Doni.

"Sampai ketemu lagi ya Don", kata Rara sambil menjalankan motornya.

Doni mengiyakan. Dia memandangi Rara hingga hilang dari pandangannya. Doni masih tidak percaya kejadian yang baru saja dialaminya : dicium orang yang telah menarik hatinya dan yang dipuja-pujinya setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun