Hai, Assalamualaikum.
Sudah 2 minggu berlalu sejak tulisan terakhir saya mengenai komitmen dan kepuasan kerja didalam sebuah lingkungan perusahaan, bagi pembaca yang baru pertama kali melihat laman artikel milik saya, akan senang rasanya apabila membaca juga artikel-artikel saya sebelumnya. lalu pada kesempatan kali ini, di artikel ini ini juga akan kembali membahasa sepuar lingkungan organisasi, baik itu ranah tempat kerja, maupun organisasi lainnya yang memiliki hierarki kepengurusan didalamnya.Â
Dan topik utama pembahasan kali ini adalah mengenai Konflik dan Negosiasi didalam sebuah lingkungan organisasi, dan khususnya pada lingkungan industri perusahaan.
Mendengar kata konflik tentu saja yang terlintas pertama dalam fikiran kita adalah sebuah permasalahan yang terjadi, perselisihan, dan juga ada pertengkaran didalamnya. Â
Namun tentu saja kata konflik itu sendiri memiliki definisi yang baku, mengutip dari lama Wikipedia secara umum konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.Â
Memang tentunya bentuk konflik itu sendiri adalah sebuah yang memang negatif, terutama apabila hal tersebut terjadi didalam lingkungan industri perusahaan, akan sangat terasa dampak negatifnya.
Akan tetapi, konflik merupakan buah dari permasalahan yang timbul akibat adanya perbedaan tertentu seperti status, tujuan serta nilai, kemudian adanya kepentingan yang didasari akan hal yang tidak sesuai, dan juga konflik dapat timbul dari adanya rasa ketidakpuasan yang hadir dalam lingkungan organisasi, khusus industri perusahaan.
proses terjadinya konflik itu sendiri juga bukan merupakan sebuah hal yang instan terjadi begitu saja tanpa adanya alur, mengingat faktor terjadinya konflik juga sangat beragam, solusi yang dihadirkan didalamnya juga menjadi sebuah poin utama yang harus dicari secara matang menyesuaikan bagiamana akar permasalahan konflik itu terjadi.Â
Meski begitu, didalam perusahaan yang baik tentu saja telah memiliki nilai-nilai budaya kebiasaan dan tujuan yang kuat sehingga tentu saja, pennyelesaian konflik yang diinginkan akan selalu hadir guna pemecahan permasalahan tersebut, apalagi berbicara mengenai konflik tidak akan lepas dari urusan profesionalitas kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Faktor yang menyebabkan konflik juga menjadikan konflik dapat didefinisikan dalam beberapa kategori jenisnya. Yang pertama yaitu ada konflik tugas, dimana didalam konflik ini didasari dari adanya isi dan sasaran dalam pekerjaan itu, dimulai dari rasa tanggung jawab yang berlebihan akan sebuah tugas kerja, hingga tekanan yang timbul didalamnya.Â