Mohon tunggu...
Fadilla Nurfi Azzahrin
Fadilla Nurfi Azzahrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Diary

People Pleaser, Mengenalnya dan Tips Mengatasi

26 Juni 2023   22:00 Diperbarui: 26 Juni 2023   22:05 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali bertemu dengan orang-orang yang cenderung senang memuaskan keinginan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadi mereka sendiri. Orang seperti ini sering disebut sebagai "people pleaser" atau "pemenuh keinginan orang lain." Namun, menjadi seorang people pleaser tidak selalu sehat, dan dapat menyebabkan masalah psikologis dan emosional. Dalam blog ini, akan membahas mengenai orang people pleaser, mengenal karakteristik mereka, dan memberikan beberapa tips mengatasi kecenderungan tersebut dari perspektif psikologi.

Apa itu People Pleaser?
Orang people pleaser adalah individu yang cenderung mengutamakan kebutuhan dan keinginan orang lain di atas kebutuhan dan keinginan pribadi mereka sendiri. Mereka sering merasa tidak nyaman atau takut untuk mengatakan "tidak" atau mengekspresikan pendapat mereka sendiri, karena takut mengecewakan orang lain atau kehilangan hubungan yang baik dengan mereka. People pleaser sering mengabaikan kebutuhan pribadi mereka, dan mengorbankan waktu, energi, dan bahkan prinsip mereka sendiri demi memuaskan orang lain.

Karakteristik Orang People Pleaser
1. Kesulitan mengatakan "tidak". People pleaser cenderung merasa sulit untuk menolak permintaan orang lain, bahkan ketika itu melebihi batas kemampuan mereka sendiri.
2. Ketakutan akan penolakan. Mereka takut akan penolakan atau ketidaksetujuan dari orang lain, sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan orang lain agar diterima dan dihargai.
3. Rasa rendah diri. People pleaser seringkali merasa kurang percaya diri dan tidak mampu, sehingga mereka mengandalkan penerimaan dan persetujuan orang lain sebagai sumber kebahagiaan dan kepuasan diri.
4. Overcommitment. Mereka cenderung terlalu banyak berkomitmen dalam membantu orang lain, hingga melewatkan waktu untuk diri sendiri dan kebutuhan pribadi.
5. Kehilangan identitas. Orang people pleaser seringkali kehilangan identitas pribadi mereka sendiri karena terlalu fokus pada keinginan dan kebutuhan orang lain.

Tips Mengatasi Kecenderungan People Pleaser
1. Sadari kebutuhan diri sendiri. Mulailah dengan menyadari dan mengenali kebutuhan dan keinginan pribadi Anda. Berikan diri sendiri waktu untuk merenung dan mengevaluasi apa yang Anda inginkan dan butuhkan dalam hidup Anda.
2. Pelajari untuk mengatakan "tidak": Latih diri Anda untuk mengatakan "tidak" dengan tegas dan tanpa rasa bersalah ketika permintaan orang lain melebihi kemampuan Anda atau tidak sesuai dengan keinginan Anda. Ingatlah bahwa mengatakan "tidak" adalah hak Anda.
3. Jaga batas pribadi: Tetapkan batas yang jelas dalam hubungan Anda dengan orang lain. Sampaikan dengan jelas apa yang dapat Anda lakukan dan apa yang tidak dapat Anda lakukan, tanpa merasa perlu untuk menjelaskan atau membenarkan setiap keputusan Anda.
4. Tingkatkan rasa percaya diri: Lakukan aktivitas yang dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda. Berlatihlah menghargai diri sendiri dan mengenali kekuatan dan potensi yang Anda miliki.
5. Cari dukungan: Temukan teman, keluarga, atau bahkan terapis yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman dalam perjalanan Anda mengatasi kecenderungan people pleaser. Mereka dapat memberikan perspektif dan saran yang berguna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun