Mohon tunggu...
Fadillah Larasati
Fadillah Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi vacation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Penyakit DBD di Kelurahan Kedungmundu Bersama Jumantik

6 Desember 2022   00:51 Diperbarui: 6 Desember 2022   00:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DBD adalah penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mempunyai resiko yang sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian. Jumlah rata-rata warga Kedungmundu yang terkena penyakit ini mencapai 75 orang di setiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan karena pemilik rumah yang rata-rata pekerja dan jarang sekali untuk mengurus dan juga membersihkan rumah sehingga terdapat celah-celah yang kotor dan bisa menjadi sarang nyamuk yang nantinya menelurkan jentik-jentik nyamuk. Terlebih lagi para warganya yang rata-rata lansia yang sudah tidak mampu untuk membersihkan rumahnya sendiri sehingga kebersihan rumah tidak terjaga.

Penularan DBD dapat terjadi ketika anda terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti. Saat itulah virus dengue masuk ke dalam tubuh dan sekitar 4--7 hari setelah terinfeksi virus dengue, pasien terinfeksi akan mengalami berbagai gejala seperti demam tinggi yang mencapai suhu 40Celsius atau lebih, sakit kepala, mual dan muntah, nyeri otot, nyeri sendi atau tulang, adanya ruam merah di kulit, nyeri di bagian belakang mata, serta kelelahan.

Cara untuk menanggulangi penyakit DBD terutama dimusim penghujan ini yaitu kita harus selalu menjaga daya tahan tubuh serta kebersihan sekitar seperti selalu menguras bak mandi dan membuang wadah yang terdapat genangan-genangan air agar tidak menjadi sarang nyamuk. Para mahasiswa UNNES juga membantu memberikan obat bubuk abate yang berguna sebagai pencegah tumbuhnya jentik-jentik nyamuk yang ada di genangan air seperti bak mandi. Selain itu teruntuk para lansia yang sudah tidak mampu membersihkan bak mandi nya sendiri disarankan untuk mengganti bak mandi dengan ember agar mudah dibersihkan atau meletakkan ikan di dalam bak mandi agar jentik-jentik nyamuk yang ada di permukaan air senantiasa hilang karena menjadi makanan ikan. Selain melakukan sosialisasi, mahasiswa UNNES juga memasangan poster yang bertuliskan 3M plus (Menguras, Menutup, Memanfaatkan) barang-barang yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk.

Sementara poin plus dalam 3M plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, meliputi; memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi untuk menghalau masuknya nyamuk kedalam rumah, gotong royong membersihkan lingkungan,  meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras guna membasmi jentik-jentik nyamuk, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk. Program ini berjalan sangat lancar tanpa ada hambatan bahkan warga pun ikut membantu demi kelancaran program ini. Melalui program tersebut, diharapkan masyarakat lebih peduli akan kebersihan lingkungan dan waspada terhadap bahaya nyamuk yang membawa penyakit DBD.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun