Mohon tunggu...
Fadillah Aljufri
Fadillah Aljufri Mohon Tunggu... MAHASISWA

Saya Fadillah Al'Jufri Mahasiswi, Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan , Universitas Islam Negeri Mataram Saya adalah pribadi yang mudah bergaul dan selalu berusaha untuk belajar hal baru setiap hari. Saya suka bekerja dengan teliti dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Selain itu, saya juga terbuka terhadap kritik dan saran untuk terus meningkatkan diri. Saya percaya bahwa dengan sikap positif dan kerja keras, saya dapat mencapai tujuan yang saya inginkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Berbasis Iman: Solusi atas Kekeringan Spiritualitas di Era Digital

7 Juni 2025   10:13 Diperbarui: 7 Juni 2025   10:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Media sosial dan kampanye digital mampu menyentuh hati anak muda. Melalui konten yang kreatif dan menyentuh, pesan keimanan dapat disebarluaskan secara cepat dan luas. Contohnya, video ceramah singkat yang inspiratif atau tantangan keagamaan di media sosial mampu meningkatkan kesadaran spiritual.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa media digital bisa menjadi alat yang kuat jika digunakan dengan benar (Media Dakwah Digital, 2024).

Dibandingkan dengan Pendekatan Konvensional, Pendekatan tradisional memang efektif, namun kurang mampu menjangkau generasi muda yang terbiasa dengan teknologi. Pendidikan berbasis iman yang modern yang menggabungkan keduanya, menawarkan solusi yang lebih lengkap dan berkelanjutan. Beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura telah menerapkan model ini, dan hasilnya sangat positif

Kesimpulan dan Rekomendasi

Pendidikan berbasis iman adalah jalan terbaik mengatasi kekeringan spiritual di tengah derasnya arus digital saat ini. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai iman ke dalam kurikulum dan menggunakan teknologi secara bijak, kita dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual (Wahyudi, 2020, hlm. 210).

Pelaku pendidikan harus lebih inovatif dan kolaboratif dalam mendukung keimanan anak-anak dan remaja. Orang tua, guru, dan komunitas perlu bekerja sama agar proses ini berjalan lancar dan berkelanjutan.

Mari kita jadikan pendidikan berbasis iman bagian penting dari sistem pendidikan modern. Dengan begitu, generasi masa depan akan mampu menghadapi tantangan hidup dengan kedalaman iman dan karakter yang kuat.

Spiritualitas yang kokoh akan menjadi fondasi masa depan yang cerah, penuh makna, dan berdaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun