PT Indofarma Tbk (INAF), sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor farmasi, terjerat dalam skandal kejahatan akuntansi yang mengemuka pada tahun 2023. Kasus ini melibatkan manipulasi laporan keuangan yang berdampak signifikan terhadap reputasi perusahaan, kepercayaan investor, dan stabilitas pasar modal Indonesia.
Skandal ini terungkap setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit investigatif terhadap PT Indofarma Tbk dan anak perusahaannya untuk periode 2020-2023. Hasil audit mengindikasikan adanya manipulasi laporan keuangan yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 371,8 miliar. Â Temuan ini mencakup penggelembungan persediaan, rekayasa transaksi, dan pencatatan fiktif yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
* Metode Manipulasi Laporan Keuangan
Beberapa metode manipulasi yang teridentifikasi meliputi:
1. Penggelembungan Persediaan, Perusahaan mencatat nilai persediaan yang lebih tinggi dari nilai sebenarnya, sehingga aset terlihat lebih besar dan laba meningkat secara fiktif.
2. Rekayasa Transaksi, Pencatatan transaksi penjualan yang sebenarnya tidak terjadi atau belum terealisasi untuk meningkatkan pendapatan dalam laporan keuangan.
3. Pencatatan Fiktif, Mencatat pendapatan atau aset yang tidak ada, sehingga laporan keuangan menunjukkan kinerja yang lebih baik dari realitasnya.
* Dampak Skandal
Skandal ini memiliki dampak luas, antara lain:
1. Kerugian Negara, Manipulasi ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 371,83 miliar.
2. Penurunan Kepercayaan Investor, Terungkapnya skandal ini menurunkan kepercayaan investor terhadap PT Indofarma Tbk dan pasar modal Indonesia secara umum.
3. Masalah Hukum, Beberapa eksekutif perusahaan, termasuk mantan Direktur Utama, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan manipulasi laporan keuangan.
4. Kinerja Perusahaan, Skandal ini berdampak negatif pada kinerja operasional dan finansial perusahaan, termasuk penurunan laba dan potensi kehilangan pangsa pasar.
Â
* Analisis Manajerial
Dari perspektif manajerial, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya skandal ini meliputi:
1. Kegagalan Pengawasan Internal
Sistem pengendalian internal yang lemah memungkinkan terjadinya manipulasi tanpa terdeteksi dalam jangka waktu lama.
2. Tekanan untuk Menunjukkan Kinerja Positif
Tekanan dari pemegang saham dan pasar untuk menunjukkan kinerja positif mendorong manajemen melakukan tindakan tidak etis.
3. Kepemimpinan yang Tidak Etis
Keterlibatan eksekutif senior dalam manipulasi mencerminkan kurangnya integritas dan etika dalam kepemimpinan perusahaan.
4. Lemahnya Regulasi dan Penegakan Hukum
Kurangnya sanksi tegas terhadap pelanggaran sebelumnya tidak memberikan efek jera, sehingga praktik serupa terulang kembali.
* Pelajaran yang dapat diambil
Kasus ini memberikan beberapa pelajaran penting:
1. Pentingnya Penguatan Pengawasan Internal, Perusahaan harus memperkuat sistem pengendalian internal untuk mencegah dan mendeteksi manipulasi keuangan.
2. Budaya Etika dan Integritas, Membangun budaya perusahaan yang menekankan etika dan integritas untuk mencegah tindakan tidak etis oleh manajemen.
3. Transparansi dan Akuntabilitas, Meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan dan akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan.
4. Penegakan Hukum yang Tegas, Regulator harus menegakkan hukum secara tegas terhadap pelanggaran untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
Kesimpulan
Skandal kejahatan akuntansi di PT Indofarma Tbk menyoroti pentingnya integritas, transparansi, dan pengawasan dalam manajemen perusahaan. Dampak negatif yang ditimbulkan mencakup kerugian finansial, penurunan kepercayaan investor, dan masalah hukum bagi eksekutif perusahaan. Pelajaran dari kasus ini harus menjadi perhatian bagi perusahaan lain untuk mencegah terjadinya skandal serupa di masa depan.
Â
Dosen Pembimbing : Yudhistira Adwimurti, S.E, M.AK.
Sumber Referensi :
https://kaltim.bpk.go.id/gaji-karyawan-tak-dibayar-begini-liciknya-indofarma-manipulasi-laporan-keuangan/
https://www.cnbcindonesia.com/market/20240919194946-17-573146/mantan-dirut-dan-direktur-indofarma-jadi-tersangka-manipulasi-lapkeu
https://fraksi.pks.id/2024/06/01/soal-kasus-indofarma-yang-rugikan-negara-legislator-pks-minta-kementerian-bumn-perbaiki-aturan-gcg/
https://katadata.co.id/finansial/korporasi/661549f927a3c/kronologi-skandal-indofarma-rugi-terus-digugat-pkpu-dan-fraud
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI