Mohon tunggu...
Mohammad FadhliArmiyansah
Mohammad FadhliArmiyansah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

pencari makna kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memiliki Pengalaman adalah Hal Penting dan Berharga daripada Nilai yang Bersifat Angka

8 Mei 2020   01:14 Diperbarui: 8 Mei 2020   01:36 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yooo apa kabar semua? Yang pasti baik-baik saja kan?  Ditengah pandemik saat ini yaitu virus covid-19  yang dimana kita diharuskan untuk mencuci tangan setelah melakukan aktifitas , berjaga jarak antara orang disekitar kita, memakai masker jika ingin pergi keluar rumah, dan mau tidak mau pandemik ini mengharuskan kita untuk lockdown dan berdiam diri serta beraktifitas dirumah saja. 

Tujuan diadakan nya lockdown tersebut adalah untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 yang secara signifikan persebaran nya.  Oleh karena itu ditengah pandemik ini kita harus selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit yang ingin menyerang imun tubuh kita. 

Eitss tapi jangan lupa untuk selalu menjaga ibadah kita kepada tuhan YME dan yang lagi LDR jangan lupa harus lockdown hati agar tidak kena tikungan tajam hahaha.

Okee disini saya bukan mau membahas tetang pandemik yang terjadi saat ini ya melainkan ingin membagi cerita saja tentang pengalaman saya ketika belajar pada mata kuliah pkn (pendidikan kewarganegaraan) di bangku kuliah semester 1 dan 2.

Langsung saja saya perkenalkan dosen mata kuliah saya ini bernama bapak Edi Purwanto, M.Si. Beliau biasa dipanggil pak edi akan tetapi beliau sebenarnya tidak ingin dipanggil pak melainkan cak atau mas edi. 

Tujuan beliau menginginkan dipanggil seperti itu adalah biar keliatan lebih muda dan juga agar bisa membaur ke mahasiswa yang beliau ajar sehingga hal tersebut memberikan kesan keakraban antara beliau dengan mahasiswa yang kenal dengan beliau. Diawal perkuliahan semester satu aku masih ingat ketika satu kelas diprank oleh beliau yang berupa beliau menyamar menjadi staff yang berada di fakultas ku untuk mengisi jam perkuliahan pkn. 

Awalnya beberapa teman kelas ku mempercayainya dan juga ada yang mencurigainya bahwa itu adalah prank semata yang dilakukan untuk hiburan. Setelah beberapa hari akhirnya beliau terciduk oleh teman-teman sekelas dan mengaku bahwa itu adalah hiburan prank semata hahaha dan uniknya bukan kelasku saja yang menjadi sasaran prank beliau melainkan semua kelas yang beliau ajar khususnya kelas mahasiswa baru yang belum mengetahui semua dosen mata kuliah nya.

Setelah berhasil mengetahui prank yang dilakukan beliau, beliau pun menceritakan sedikit tentang kelas yang menjadi target prank beliau pada saat itu dan seperti biasa ketika awal masuk pembelajaran pasti adanya kontrak kuliah sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar. 

Hal yang unik ketika saya belajar mata kuliah ini adalah metode pembelajaran yang diterapkan beliau yakni lebih ke berdiskusi bersama saling tukar fikiran atau pun pengalaman, mulai dari pengalaman ketika belajar sesuatu hingga pengalaman cinta. Tujuan beliau menerapkan metode pembelajaran tersebut yaitu meningkatkan keberanian kita dalam menyampaikan pendapat apapun, berfikir kritis tentang suatu hal, berfikir kreatif dan inovatif.  

Dan Secara tidak langsung hal tersebut mengubah mindset saya bahwa nilai itu tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan pengalaman. Karena ada banyak mahasiswa yang masih memiliki mindset tersebut apalagi mahasiswa baru yang masih belum mengetahui apa-apa dan belum mempunyai keberanian yang kuat ketika menyampaikan pendapat atau pun semacamnya. 

Hal tersebut bisa menghambat kinerja otak karena tidak adanya penerapan ilmu yang dia dapat ketika saat berada di jenjang pendidikan. Alhasil kita tidak mengetahui fakta atau opini suatu hal dari orang lain. 

Pada saat semester awal kami masih dibimbing pelan-pelan oleh beliau untuk berani berbicara apapapun didepan orang banyak. Begitu juga ketika berdiskusi tentang materi yang dibawakan oleh kelompok yang sudah dibagi tugas untuk membahas semua materi semester awal mata kuliah pkn tersebut, dengan empat orang yang akan menyampaikan materinya dan satu moderator yang mengoperasikan jalannya diskusi tersebut. 

Setelah diskusi selesai beliau kembali mengulangi materi yang baru saja dibahas pada saat itu tetapi dalam metode bertukar fikiran dan yang pasti berfikir kritis dalam menanggapi suatu hal yag terjadi. 

Adapun tugas ujian yang  beliau kasih adalah berupa pembuatan video tentang kebudayaan dan toleransi bahkan tentang pemilu juga yang dimana akan dishare di media masing-masing individu guna agar kita lebih berfikir kreatif dan inovatif dalam menghadapi zaman yang terus menerus berkembang dan menggunakan media internet dengan baik dan bijak.

Pada saat semester 2, kelas saya diajar kembali oleh beliau dengan mata kuliah yang sama. Alhasil beliau menawarkan ingin belajar seperti apa kita dalam pembelajaran ini. Sesuai persetujuan anak-anak akhirnya kami setuju ingin belajar seperti diskusi ringan akan tetapi masing-masing individu harus mempunyai topik yang ingin dibahas dan sesuai dengan keadaan negara kita tercinta pada zaman dulu hingga pada saat ini mulai dari permasalahan natuna, gosip yang beredar, dan sebagainya. 

Hal ini memberi dampak positif bagi kita karena kita dapat mengetahui permasalahan yang terjadi saat ini atau pun masalah yang ada pada zaman dulu dan mengajak kita untuk berfikir bersama dalam menghadapi permasalahan tersebut dan apa solusi yang tepat untuk mengatasinya. Seperti biasa diskusi dilakukan empat orang dengan satu moderator dan yang membuat beda hanyalah materi yang disampaikan oleh masing-masing pemateri. 

Bahkan ketika diskusi selesai seperti biasa beliau membahas kembali sedikit tentang materi yang telah disampaikan dan menyuruh kita untuk memberikan kritik atau pujian terhadap pemateri dan moderator sehingga hal tersebut bisa memberikan evaluasi pada diri kita ketika menjadi pemateri ataupun moderator dalam sebuah diskusi. 

Ketika ujian pun beliau memberikan tugas yaitu menulis sebuah tulisan yang temanya sudah diberikan oleh beliau yang pasti tidak jauh dari pembahasan tentang kewarganegaraan. 

Hal tersebut melatih kita untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam hal apapun sehingga apa saja yang ingin kita pelajari tidak monoton begitu-begitu saja melainkan mencari hal-hal baru yang bisa meningkatkan pola pikir kita karena kita lah penerus bangsa yang akan memberikan dampak yang besar terhadap bangsa itu sendiri.

Nah itu sedikit tentang pengalamanku belajar kewarganegaraan dengan metode pembelajaran yang berbeda. Suatu hal yang bisa saya ambil dari pengalaman tersebut adalah sebuah pengalaman itu adalah hal yang paling penting baik ketimbang seribu nilai yang kamu terima pada jenjang pendidikan. 

Karena pengalaman lah yang paling berdampak mengubah seseorang menjadi yang lebih baik lagi kedepannya dengan selalu melakukan inovasi dalam hal apapun. Sekian dari saya,mohon maaf ya jika ada kesalahan kata maupun penyebutan saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat ;).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun